Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dengan mengerahkan 4 model jet tempur sekaligus, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) baru-baru ini dilaporkan telah mengadakan latihan tempur dengan skenario pertempuran udara di atas Laut Kuning.
Dilansir dari Global Times, latihan tempur kali ini melibatkan dua kelompok, yakni sekelompok jet tempur yang berbasis di kapal induk dan formasi pesawat perang gabungan berbasis darat.
Dua kelompok diadu dalam serangkaian model pertempuran udara untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan menghadapi situasi pertempuran nyata.
Baca Juga: AS diduga gunakan kapal sipil Norwegia untuk mata-matai China di Laut China Selatan
Kanal berita CCTV pada hari Senin (10/5) melaporkan bahwa kelompok darat terdiri dari pesawat peringatan dini KJ-200, jet tempur J-10A dan pembom tempur JH-7A sebagai Tim Merah.
Sementara Tim Biru yang berbasis di laut digawangi oleh sekelompok jet tempur J-15. Semua pesawat yang dikerahkan kali ini merupakan pesawat-pesawat andalan militer China yang masih aktif beroperasi.
Dalam sesi pertempuran, jet tempur J-10A dari Tim Merah mengikuti skenario perebutan superioritas udara regional dengan J-15 dari Tim Biru.
Instalasi rudal antipesawat darat juga berpartisipasi dalam latihan tersebut, kemungkinan besar tergabung dalam Tim Merah.
Baca Juga: Jepang, AS, dan Prancis gelar latihan militer gabungan, China bisa panas
Secara umum, latihan tersebut mensimulasikan serangan dan pertahanan di bawah banyak kondisi medan perang yang berbeda termasuk udara-ke-udara, udara-ke-laut dan udara-ke-darat.
"Latihan melatih persiapan sistem pengintaian dan peringatan dini, serangan anti-laut cepat dan serangan dan pertahanan terkoordinasi, dan keterampilan perwira dalam komando medan perang juga ditingkatkan," ungkap Kapten Senior Bian Fengchun kepada CCTV.
Pakar penerbangan militer China Fu Qianshao menjelaskan bahwa pertempuran tiruan sangat berarti bagi pasukan penerbangan, baik yang berbasis di darat maupun di kapal induk.
Dalam latihan tempur, masing-masing kelompok akan berfungsi sebagai ujian untuk meningkatkan kemampuan masing-masing.
Pasukan di darat akan menemukan cara untuk melawan serangan udara yang datang dari laut. Sebaliknya, pasukan udara yang berbasis di laut juga bisa menemukan cara yang tepat jika diserbu dari darat.