kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China Luncurkan Latihan Perang Hukuman di Sekitar Taiwan


Kamis, 23 Mei 2024 / 21:26 WIB
China Luncurkan Latihan Perang Hukuman di Sekitar Taiwan
Sebuah kapal perang China menavigasi perairan dekat Pulau Pengjia di Taiwan utara, 23 Mei 2024. melalui Penjaga Pantai Taiwan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING/TAIPEI. China menggelar latihan militer di sekitar Taiwan pada Kamis sebagai tanggapan atas "tindakan separatis," dengan mengirim pesawat tempur bersenjata lengkap dan melakukan serangan tiruan.

Media pemerintah Tiongkok mengecam pelantikan Presiden Taiwan, Lai Ching-te.

Latihan ini dilakukan di Selat Taiwan dan sekitar pulau-pulau yang dikuasai Taiwan dekat pantai China, hanya tiga hari setelah pelantikan Lai. Beijing menganggap Lai sebagai separatis yang mengancam kedaulatan Tiongkok.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, mengecam pidato pelantikan Lai yang menyerukan penghentian ancaman dan menyatakan kedua pihak tidak tunduk satu sama lain. Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyebut pidato Lai memalukan.

Baca Juga: Taiwan Kerahkan Jet Tempur dan Rudal untuk Sambut Latihan Militer China

Lai telah beberapa kali menawarkan pembicaraan dengan China, namun selalu ditolak. Ia menegaskan bahwa hanya rakyat Taiwan yang berhak menentukan masa depan mereka dan menolak klaim kedaulatan Beijing.

Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengumumkan dimulainya latihan militer gabungan pada pukul 7:45 pagi waktu setempat, yang melibatkan angkatan darat, laut, udara, dan roket di sekitar Taiwan, termasuk pulau Kinmen, Matsu, Wuqiu, dan Dongyin.

Media pemerintah melaporkan bahwa China mengirim puluhan jet tempur dengan rudal aktif dan melakukan serangan tiruan bersama kapal perang terhadap sasaran militer bernilai tinggi. 

Kementerian Pertahanan Taiwan mencatat keterlibatan 15 kapal angkatan laut, 16 kapal penjaga pantai, dan 33 pesawat China, namun tidak ada latihan tembakan langsung dekat Taiwan.

Latihan "Joint Sword – 2024A" ini berlangsung selama dua hari. Kementerian Pertahanan Taiwan mengecam latihan tersebut, menyatakan kesiapan pasukan untuk melindungi wilayah mereka dan menegaskan bahwa latihan ini hanya menunjukkan mentalitas militeristik China.

Baca Juga: China Tegur Anggota Parlemen Korea Selatan dan Jepang Karena Kunjungan ke Taiwan

Kantor kepresidenan Taiwan menyatakan penyesalan atas provokasi militer Tiongkok yang mengancam demokrasi dan stabilitas regional, namun tetap yakin akan keamanan Taiwan.

"Saya percaya pada militer," kata Lai di Taoyuan. "Saya meminta semua rekan saya untuk tetap yakin."

Televisi pemerintah China, CCTV, menyebut pidato pelantikan Lai berbahaya dan tindakan balasan China sah serta perlu. Tiongkok menegaskan bahwa masa depan Taiwan ditentukan oleh 1,4 miliar rakyat China, bukan 23 juta penduduk Taiwan.

Selama empat tahun terakhir, militer China hampir setiap hari beraktivitas di dekat Taiwan, dengan latihan besar terakhir diadakan pada 2023 dan 2022. Seorang pejabat senior Taiwan mengatakan bahwa kali ini Tiongkok hanya memberi nama pada aktivitas rutinnya.

Baca Juga: Presiden Taiwan Lai Ching-te Minta China Hentikan Ancaman, Beijing: Sinyal Berbahaya



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×