kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.347.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taiwan Kerahkan Jet Tempur dan Rudal untuk Sambut Latihan Militer China


Kamis, 23 Mei 2024 / 15:14 WIB
Taiwan Kerahkan Jet Tempur dan Rudal untuk Sambut Latihan Militer China
ILUSTRASI. Bendera cetak Tiongkok dan Taiwan terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 28 April 2022.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Taiwan terpaksa mengerahkan jet tempur serta menyiagakan unit-unit rudal, angkatan laut, dan darat pada hari Kamis (23/5), sebagai respons atas latihan militer China di sekitar wilayah mereka.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, provokasi tidak rasional China  telah membahayakan perdamaian dan stabilitas regional.

"Dalih untuk melakukan latihan militer tidak hanya tidak memberikan kontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, tetapi juga menunjukkan sifat hegemoniknya," kata kementerian tersebut, dikutip AP News.

Baca Juga: Pesan Presiden Baru Taiwan ke China: Setop Mengancam Taiwan

Militer China mengatakan, latihan berdurasi dua hari di sekitar Taiwan adalah hukuman bagi pasukan separatis yang mencari kemerdekaan. Hingga saat ini China masih menganggap Taiwan sebagai provinsi separatis. 

"Hal ini juga merupakan hukuman berat bagi kekuatan separatis yang menginginkan kemerdekaan dan peringatan serius bagi kekuatan eksternal untuk melakukan campur tangan dan provokasi," kata militer China, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), dalam pernyataannya.

PLA juga merilis peta area latihan, yang lokasinya mengelilingi pulau utama Taiwan di lima titik berbeda, serta tempat-tempat seperti Matsu dan Kinmen, pulau-pulau terpencil yang lebih dekat ke daratan China dibandingkan Taiwan.

Baca Juga: China Tegur Anggota Parlemen Korea Selatan dan Jepang Karena Kunjungan ke Taiwan

Penjaga pantai China juga mengorganisir armada untuk melakukan latihan penegakan hukum di dekat dua pulau dekat kelompok pulau Kinmen dan Matsu yang dikuasai Taiwan.

Taiwan baru saja melantik presiden baru mereka, Lai Ching-te, pada hari Senin (20/5). Dalam pidatonya di hari pelantikan, Lai menyerukan agar China menghentikan intimidasi militernya.

Lai berjanji akan mengupayakan dialog dengan Beijing, sambil mempertahankan status Taiwan saat ini dan menghindari konflik.

Lai khawatir, gesekan kecil akan mengundang sekutu utama mereka, AS, dan mitra regional lainnya seperti Jepang dan Australia ke kawasan tersebut.




TERBARU

[X]
×