Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
BEIJING. Spekulasi adanya serangkaian stimulus dari Bank Sentral China menyebabkan harga surat utang negara China menanjak. Akhir pekan lalu, salah satu pejabat Pemerintah China mengatakan bahwa People's Bank of China (PBOC) kemungkinan akan menyuntikkan sekitar 200 miliar yuan atau setara US$ 32,7 miliar dana segar ke perbankan China.
Empat sumber pemerintahan mengatakan, likuiditas ini akan mengalir ke lima atau enam bank nasional dan bank daerah. "Perbankan mendapatkan pemberitahuan Jumat, tetapi kemungkinan pengucuran dana baru pekan ini," kata si sumber itu.
Bulan lalu, otoritas moneter China menyuntik total 500 miliar yuan ke lima bank nasional terbesar. "Bank sentral memberi sinyal yang jelas bahwa PBOC akan menjaga likuiditas tetap melimpah," kata Deng Haiqing, analis Citic Securities Co kepada Bloomberg, kemarin.
Rangkaian likuiditas ini mengucur untuk antisipasi pengetatan dana akibat penjualan saham perdana dan pembayaran pajak korporasi. Ping An Securities memperkirakan, penjualan saham pada IPO periode 23-24 Oktober kemungkinan akan menahan dana lebih dari 1 triliun yuan.
Selain itu, perbankan perlu memarkirkan pembayaran pajak korporasi ke bank sentral pada bulan ini setelah tutup kuartal. Artinya, hal ini berlangsung pada bulan Oktober setelah tutup buku kuartal ketiga 2014.
Pembayaran pajak ini akan menambah pengetatan pasokan uang tunai pada pasar antarbank. "Jadi, suntikan likuiditas ini merupakan stimulus yang ditargetkan oleh People's Bank of China," kata Shi Lei, analis Ping An Securities.
Rangkaian stimulus
Regulator perbankan China khawatir akan munculnya sinyal-sinyal pertumbuhan kredit yang melambat. Pengucuran likuiditas pada pekan ini menunjukkan bahwa bank sentral terus berupaya melonggarkan pasar uang.
China mengucurkan 44 miliar yuan sejak awal tahun lewat operasi pasar terbuka. Angka ini menurun ketimbang dana tahun lalu yang mencapai 113 miliar yuan. Namun, bank sentral mengintensifkan penggunaan fasilitas jangka pendek yang langsung mengucur ke bank tahun ini.
Pelonggaran-pelonggaran mini lainnya yang terjadi di sistem keuangan China adalah pengurangan rasio pencadangan perbankan. Penurunan rasio ini dilakukan agar perbankan bisa menggerakkan dana ke sektor riil.
Oliver Barron, analis perusahaan riset North Square Blue Oak (NSBO) mengatakan, permintaan kredit di kuartal ketiga sangat lemah. Hal ini mengindikasikan penyaluran kredit yang juga lebih rendah pada kuartal keempat. "Ini tampaknya akan diimbangi oleh pelonggaran moneter dan fasilitas pinjaman," kata Barron.
Barron menambahkan, pihaknya memperkirakan akan ada pemangkasan suku bunga pada kuartal keempat ini. Setelah itu, stimulus ekonomi dilanjutkan dengan pemangkasan lagi rasio pencadangan pada kuartal pertama 2015. "Ini adalah upaya mengganti fasilitas jangka pendek senilai 500 miliar yuan yang jatuh tempo," imbuh Barron.