kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

China Mengembangkan Robot Humanoid yang Bisa Berpikir dan Belajar


Minggu, 05 November 2023 / 16:23 WIB
China Mengembangkan Robot Humanoid yang Bisa Berpikir dan Belajar
ILUSTRASI. Alexandra Chegodaeva, seorang asisten kepala departemen penelitian dan pengembangan Promobot, mengerjakan sebuah kepala robot humanoid di cabang perusahaan di timur jauh koa Vladivostok, Rusia, Senin (15/3/2021). REUTERS


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China tengah gencar mengembang teknologi muktahir. Setelah memendam ambisi selama bertahun-tahun untuk jadi pemimpin teknologi muktakhir di bidang kecerdasan buata (artificial intelligence/AI), kini China mulai mengarahkan perhatiannya pada pengembangan robot humanoid. 

Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China telah merilis  panduan kebijakan dalam pengembangan robot humanoid tersebut. Pemerintah menargetkan produksi robot humanoid pertamanya akan dilakukan pada 2025.

Dalam panduan tersebut dijelaskan bahwa pemerintah akan mendampingi banyak perusahaan startup yang fokus di bidang robotik, menetapkan standar industri, mengembangkan talenta perakit robot dan memperdalam kerja sama internasional.

Ambisi baru China ini akan menambah dimensi lain dalam persaingan teknologi dengan Amerika Serikat (AS).

China menargetkan terobosan baru dalam pengembangan robot. Produsen elektronik nomor satu di dunia ini akan mengembangkan kulit untuk robot seperti manusia. Teknologi tersebut akan memungkinkan robot menavigasi sekelilingnya dalam kegelapan dengan modal indra peraba. 

Baca Juga: Viral robot sosial yang dapat merawat orang sakit dan lansia di Hong Kong

Kementerian tersebut menargetkan terobosan dalam pengindraan lingkungan, pengendalian gerakan, dan kemampuan interaksi mesin ke manusia dalam pengembangan robotik tersebut sudah bisa dihadirkan dalam dua tahun ke depan. 

"Pemerintah mendorong penggunaan kecerdasan buatan dalam robotika dan menyerukan lebih banyak penelitian mengenai pengembangan tangan, lengan, dan kaki robot yang tangkas," kata Kementerian dalam panduan tersebut, dilansir dari Bloomberg, Minggu (5/11).

Pada tahap pengembangan berikutnya, pemerintah China menargetkan robot humanoid bisa berpikir, belajar, dan berinovasi pada tahun 2027. China saat ini berencana membangun sistem rantai pasokan industri yang handal untuk mendukung produksi robot canggih tersebut.

Robot humanoid diharapkan dapat menangani tugas-tugas yang saat ini dilakukan oleh manusia, mulai dari memilih bahan makanan hingga bekerja di lingkungan berbahaya.

Baca Juga: China dan AS Disebut Akan Membahas Pengendalian Senjata Nuklir Pekan Depan

Saham Ningbo Zhongda Leader Intelligent Transmisi Co. dan Miracle Automation Engineering Co dan Siasun Robot & Automation Co melonjak usai pemerintah merilis panduan tersebut.

Sejumlah perusahaan AS memiliki keunggulan dalam bidang ini, seperti Tesla yang mengembangkan robot humanoid Optimus dan Atlas dari Boston Dynamics yang mampu melakukan gerakan membalikkan badan. 

Hyundai Motor Group dari Korea Selatan membeli kendali Boston Dynamics dalam kesepakatan senilai $1,1 miliar tiga tahun lalu. Tahun ini, startup California, Figure, mengumpulkan $70 juta untuk mengembangkan robot humanoid.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×