Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mengumumkan 79 daftar baru produk Amerika Serikat (AS) yang memenuhi syarat mendapat keringanan tarif pada hari Selasa (12/5). Pengumuman Beijing itu dilakukan di tengah meningkatnya tekanan pada Beijing untuk meningkatkan impor dari AS.
Kementerian Keuangan China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keringanan baru akan berlaku pada 19 Mei dan berakhir pada 18 Mei 2021. Daftar terbaru menghapuskan tarif tersebut termasuk untuk produk bijih logam tanah jarang, bijih emas, bijih perak dan konsentrat.
Baca Juga: Trump dan Biden berlomba kumpulkan jutaan dolar biaya kampanye di tengah corona
Mengutip Reuters, Kementerian Keuangan China tidak mengungkapkan berapa nilai impor produk yang diringankan tersebut. Namun pada bulan Februari, Beijing mengatakan akan memberikan pengecualian untuk 696 barang dari AS termasuk produk-produk utama seperti kedelai dan babi.
Sebelumnya, Beijing dan negosiator perdagangan utama Washington mengadakan pembicaraan lewat telepon pada hari Minggu lalu dan mereka membahas implementasi kesepakatan dagang fase 1 yang ditandatangani pada Januari 2020 lalu.
Baca Juga: Harga minyak merosot tajam, laba bersih Saudi Aramco anjlok 25% di kuartal I 2020
Berdasarkan kesepakatan itu, China setuju untuk meningkatkan pembelian barang-barang dari AS, mulai dari baseline 2017 sebesar US$ 200 miliar selama dua tahun, dengan sekitar US$ 77 miliar peningkatan pembelian pada tahun pertama dan US$ 123 miliar pada tahun kedua.
Ketegangan baru antara kedua negara, dipicu oleh pandemi Covid-19 yang dimulai di China akhir tahun lalu, juga menimbulkan pertanyaan tentang gencatan senjata perdagangan.
Baca Juga: Maskapai tertua kedua di dunia, Avianca, ajukan kebangkrutan akibat wabah corona
Presiden AS Donald Trump telah mengancam untuk mengakhiri kesepakatan jika China gagal memenuhi komitmen pembeliannya.
China Times Global, yang diterbitkan oleh surat kabar resmi Partai Komunis yang berkuasa, juga melaporkan pada hari Senin bahwa beberapa penasihat pemerintah mendesak Beijing untuk membatalkan perjanjian perdagangan dan menegosiasikan yang lebih menguntungkan bagi China.