Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Berdasarkan kesepakatan itu, China setuju untuk meningkatkan pembelian barang-barang dari AS, mulai dari baseline 2017 sebesar US$ 200 miliar selama dua tahun, dengan sekitar US$ 77 miliar peningkatan pembelian pada tahun pertama dan US$ 123 miliar pada tahun kedua.
Ketegangan baru antara kedua negara, dipicu oleh pandemi Covid-19 yang dimulai di China akhir tahun lalu, juga menimbulkan pertanyaan tentang gencatan senjata perdagangan.
Baca Juga: Maskapai tertua kedua di dunia, Avianca, ajukan kebangkrutan akibat wabah corona
Presiden AS Donald Trump telah mengancam untuk mengakhiri kesepakatan jika China gagal memenuhi komitmen pembeliannya.
China Times Global, yang diterbitkan oleh surat kabar resmi Partai Komunis yang berkuasa, juga melaporkan pada hari Senin bahwa beberapa penasihat pemerintah mendesak Beijing untuk membatalkan perjanjian perdagangan dan menegosiasikan yang lebih menguntungkan bagi China.