kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China mulai menjual surat utang Amerika


Senin, 14 September 2015 / 11:21 WIB
China mulai menjual surat utang Amerika


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Bukan rahasia lagi bahwa China merupakan negara terbesar yang memegang surat utang Amerika Serikat. Nah, haruskah AS cemas bahwa China saat ini mulai melepas kepemilikan surat utang AS?

Selain itu, ada masalah serius yang muncul dari kondisi ini. Yaitu apakah China bisa terus meminjamkan uang kepada Washington untuk membantu pendanaan defisit federal di masa yang akan datang.

Masalahnya, saat ini, China banyak melepas kepemilikan surat utang AS karena kebutuhan mereka yang tinggi terhadap dana tunai. Belakangan, pemerintah China sudah mengeluarkan sejumlah gebrakan untuk menyokong pasar dan mencegah nilai mata uang mereka jatuh bebas. Pada saat yang sama, pemerintah Beijing juga berupaya untuk menstimulasi perekonomian.

Per Juni, China menggenggam sekitar US$ 1,3 triliun surat utang AS. Hal ini menjadikan Negara Panda ini sebagai negara pemegang surat utang AS terbesar.

Aksi jual dan adanya potensi bahwa China tidak akan membeli surat utang AS di masa depan menimbulkan pertanyaan atas potensi kenaikan biaya pinjaman Amerika.

Hal tersebut mungkin saja sudah terjadi, setidaknya dalam skala kecil. Saat pasar saham terguncang, investor biasanya langsung memburu surat utang AS dan tingkat yield akan turun. Hanya saja, pada akhir Agustus, yield surat utang AS naik tipis.

Faktor taruhan mengenai kenaikan suku bunga the Fed sedikit banyak mempengaruhi hal itu. Namun, pelaku pasar juga menduga adanya aksi tak biasa pada pasar obligasi yang didorong oleh pelepasan surat utang AS oleh China.

China butuh dana tunai

Saat ini, Beijing sudah memangkas tingkat kepemilikannya atas surat utang AS seiring upayanya untuk mengerem pelemahan mata uang yuan. China juga berupaya mendongkrak kembali pasar saham mereka, yang nilainya sudah tergerus separuh dalam beberapa bulan terakhir.

"Arus dana yang hengkang dari China meningkat tajam, dan yuan berada di bawah tekanan jual. Salah satu hal yang bisa mereka lakukan adalah melepas surat utang AS untuk membeli mata uang mereka sendiri," jelas Walter Zimmerman, chief technical analyst United-ICAP.

Sebelumnya, muncul kekhawatiran bahwa China dapat menyebabkan kemunduran ekonomi AS dengan melepas kepemilikan surat utang AS dalam nilai besar. Namun, kecemasan tersebut tidak terjadi.

"Jika simpanan surat utang AS merupakan bom nuklir, maka penjualan surat utang yang moderat untuk mengimbangi tekanan jual pada yuan tidak akan menyebabkan ledakan," jelas Michael McDonough, chief economist Bloomberg Intelligence.

Tapi tetap saja, penjualan surat utang AS oleh China dapat mengerek tingkat yield melonjak. Hal ini menjadi perhatian khusus karena suku bunga surat utang digunakan sebagai acuan untuk menetapkan tingkat suku bunga pinjaman untuk sejumlah item seperti kartu kredit dan kredit perumahan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×