Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI/HONG KONG. China berencana memangkas biaya pembelian dan penjualan pada industri reksadana senilai US$4,9 triliun, dengan tujuan menekan biaya bagi investor serta mendorong investasi jangka panjang.
Aturan rancangan yang diterbitkan oleh otoritas pasar modal China pada Jumat (5/9/2025) malam juga akan mengarahkan dana lebih banyak ke produk reksadana saham, yang berpotensi memberi dorongan tambahan pada reli bursa saham.
Baca Juga: Donald Trump Sebut India dan Rusia Telah Kalah dari China, Apa Maksudnya?
Langkah ini merupakan tahap akhir dari reformasi biaya reksadana tiga tahap yang digagas Beijing, dan menurut media pemerintah, dapat menghemat investor hingga 30 miliar yuan (sekitar US$4 miliar) per tahun.
“Aturan ini akan meningkatkan biaya bagi spekulasi jangka pendek sekaligus menurunkan biaya untuk investasi jangka panjang,” tulis Zhongtai Securities dalam catatan risetnya kepada klien.
Industri reksadana juga akan diarahkan untuk “mengutamakan imbal hasil bagi investor, bukan semata-mata mengejar besarnya dana kelolaan,” tambah perusahaan sekuritas tersebut.
Berdasarkan rancangan aturan yang dirilis Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC), biaya terkait penjualan reksadana akan dipangkas secara menyeluruh.
Baca Juga: Pengiriman ke AS Menyusut, Ekspor China Diramal Melambat Agustus,
Sebagai contoh, biaya pembelian (subscription fee) untuk reksadana saham akan dibatasi maksimal 0,8% dari total dana yang diinvestasikan, turun dari sebelumnya 1,2%.
Biaya layanan penjualan untuk reksadana ETF dan obligasi juga akan dipangkas separuhnya.
Investor yang menahan dana lebih dari satu tahun tidak lagi dikenakan biaya layanan penjualan.
Aturan baru ini juga memberikan insentif bagi saluran distribusi untuk lebih gencar memasarkan reksadana saham.
“Aturan ini akan semakin menurunkan biaya investor reksadana, menata pasar penjualan reksadana dengan lebih baik, serta melindungi kepentingan investor,” ujar CSRC dalam pernyataannya.
Baca Juga: Korsel, Jepang dan AS Bakal Gelar Latihan Gabungan Usai Korut Hadir di Parade China
Pada tahap sebelumnya, regulator telah lebih dulu menurunkan biaya pengelolaan reksadana dan komisi perdagangan.
CSRC menyatakan akan membuka periode konsultasi publik terkait aturan rancangan ini hingga 5 Oktober 2025.