Sumber: Global Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Masih melansir Global Times, Lian menjelaskan, penurunan pada bulan Juni juga terkait dengan penguatan yuan terhadap dollar AS selama periode tersebut, meskipun kekuatan yuan melemah dibandingkan dengan mata uang utama lainnya termasuk euro dan pound.
"Ada kemungkinan modal mengalir ke aset berdenominasi yuan setelah penjualan surat utang AS," tambahnya seperti dikutip Global Times.
Baca Juga: Belum Selesai Dengan TikTok, Trump Siap Meminta Perusahaan Teknologi Lain Hengkang
Sentimen lainnya adalah tindakan keras AS terhadap bisnis China. Sebelumnya diberitakan, Departemen Perdagangan AS mengumumkan pada hari Senin akan memperketat pembatasan lebih lanjut pada akses Huawei ke teknologi AS dan menambahkan 38 afiliasi raksasa teknologi China itu ke Daftar Entitas.
Menurut para ahli, kecemasan akan pertikaian antara AS-China ke sektor keuangan mendukung penurunan kepemilikan surat utang AS oleh China.