kontan.co.id
banner langganan top
Senin, 14 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   21,00   0,13%
  • IDX 6.369   106,29   1,70%
  • KOMPAS100 923   27,30   3,05%
  • LQ45 724   17,33   2,45%
  • ISSI 198   4,51   2,33%
  • IDX30 378   6,29   1,69%
  • IDXHIDIV20 458   7,62   1,69%
  • IDX80 105   3,28   3,22%
  • IDXV30 111   4,56   4,28%
  • IDXQ30 124   1,83   1,50%
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   21,00   0,13%
  • IDX 6.369   106,29   1,70%
  • KOMPAS100 923   27,30   3,05%
  • LQ45 724   17,33   2,45%
  • ISSI 198   4,51   2,33%
  • IDX30 378   6,29   1,69%
  • IDXHIDIV20 458   7,62   1,69%
  • IDX80 105   3,28   3,22%
  • IDXV30 111   4,56   4,28%
  • IDXQ30 124   1,83   1,50%
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   21,00   0,13%
  • IDX 6.369   106,29   1,70%
  • KOMPAS100 923   27,30   3,05%
  • LQ45 724   17,33   2,45%
  • ISSI 198   4,51   2,33%
  • IDX30 378   6,29   1,69%
  • IDXHIDIV20 458   7,62   1,69%
  • IDX80 105   3,28   3,22%
  • IDXV30 111   4,56   4,28%
  • IDXQ30 124   1,83   1,50%

China: Pelabelan manipulator mata uang dapat menyebabkan kekacauan di pasar keuangan


Selasa, 06 Agustus 2019 / 22:19 WIB
China: Pelabelan manipulator mata uang dapat menyebabkan kekacauan di pasar keuangan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bank Sentral China merespons cap yang diberikan Washington bahwa Beijing sebagai manipulator mata uang. Bank Sentral China mengatakan keputusan tersebut sangat merusak tatanan keuangan internasional dan menyebabkan kekacauan di pasar keuangan.

Keputusan Washington untuk meningkatkan ketegangan mata uang pada hari Senin juga dinilai Beijing akan menghambat pemulihan dan perdagangan global.

Baca Juga: Bursa AS rontok, harta miliarder dunia amblas Rp 1.638 triliun dalam sehari

Hal itu dikatakan Bank Rakyat China (PBOC) dalam tanggapan resmi pertama negara tersebut terhadap salvo AS terbaru dalam perang perdagangan kedua pihak yang meningkat cepat.

"China belum menggunakan dan tidak akan menggunakan nilai tukar sebagai alat untuk menangani sengketa perdagangan," ujar PBOC dalam sebuah pernyataan di situs webnya seperti dilansir Reuters, Selasa (6/8).

"China menyarankan Amerika Serikat untuk mengendalikan kudanya sebelum jatuh ke jurang, dan waspada akan kesalahannya, dan berbalik dari jalan yang salah," bunyi pernyataan tersebut.

Tudingan AS terhadap Beijing sebagai manipulator mata uang sebagai respons atas penurunan tajam mata uang Yuang dalam sehari pada hari Senin.

Baca Juga: Rupiah melemah karena perang mata uang, simak prediksinya untuk besok

Penurunan nilai Yuan telah menimbulkan gejolak yang bahkan lebih besar di antara negara perekonomian terbesar dunia tersebut dan menghancurkan harapan yang tersisa untuk melakuakn resolusi cepat dalam perang dagang selama setahun terakhir.

Perselisihan dagang ini telah menyebar meluas ke tarif seperti ke teknologi.



TERBARU

[X]
×