kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China perkenalkan metode baru untuk deteksi Covid-19: Swab anal


Kamis, 28 Januari 2021 / 03:57 WIB
China perkenalkan metode baru untuk deteksi Covid-19: Swab anal
ILUSTRASI. China memperkenalkan metode baru untuk mendeteksi infeksi virus corona terhadap warganya. REUTERS/Thomas Peter


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China memperkenalkan metode baru untuk mendeteksi infeksi virus corona terhadap warganya.

Melansir People yang mengutip Bloomberg dan Washington Post, China menggunakan usapan anal sebagai alat pengujian Covid-19 untuk pasien yang dianggap berisiko tinggi. Negara ini juga terus menggunakan alat tes usap tenggorokan dan hidung.

Metode usap anal dilaporkan melibatkan penyisipan kapas yang direndam garam untuk kemudian dimasukkan sekitar 3 hingga 5 sentimeter (sekitar 1 hingga 2 inci) ke dalam anus, dengan sampel kemudian diuji untuk jejak aktif virus.

Li Tongzeng, wakil direktur departemen penyakit pernapasan dan infeksi Rumah Sakit Beijing You An, mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan televisi pemerintah, metode pengujian diperkenalkan setelah penelitian menunjukkan bahwa jejak Covid-19 dapat ditemukan lebih lama di anus daripada di saluran pernapasan.

Baca Juga: Inilah gejala virus Nipah & cara penularannnya

"Jika kami menambahkan pengujian usap anal, itu dapat meningkatkan upaya kami dalam mengidentifikasi pasien yang terinfeksi," kata Tongzeng yang dilansir Washington Post. "Tapi tentu saja mengingat mengumpulkan usap anal tidak senyaman usap tenggorokan, saat ini hanya kelompok utama saja yang melakukan pengujian ini, seperti mereka yang berada di karantina."

Sejumlah warga China telah mengalami pendeteksian virus corona dengan metode baru ini. Pekan lalu, lebih dari 1.000 anak sekolah dan guru di Beijing diberikan usapan anal, tenggorokan, dan hidung setelah satu kasus virus tanpa gejala terdeteksi di kampus, kata pejabat setempat.

Baca Juga: Perlu tahu, inilah cara Virus Corona menyerang otak

Menurut Bloomberg, penumpang dalam penerbangan dari Changchu ke Beijing diuji untuk Covid-19 melalui swab hidung dan dubur setelah pejabat mengetahui bahwa seseorang di dalam penerbangan tersebut berasal dari daerah berisiko tinggi.

Alex Wang, 21 tahun, mengatakan kepada VICE World News bahwa ia menjalani dua kali usapan anal pada bulan September di sebuah hotel karantina setelah kembali dari Australia ke kampung halamannya, Weihai, yang terletak di provinsi timur Shandong.

"Awalnya saya malu," kata Wang tentang proses tersebut, yang katanya melibatkan dua perawat dan berlangsung beberapa detik. "Tapi saya mengerti negara itu berada di bawah tekanan untuk mencegah wabah."

Namun, banyak warga Tiongkok sangat menentang metode baru yang invasif ini.

Weibo, platform media sosial Tiongkok, baru-baru ini melakukan jajak pendapat tentang penggunaan usap anal, dan 80% responden mengatakan mereka "tidak dapat menerima" teknik tersebut, Washington Post melaporkan.

Baca Juga: Inilah daftar vaksin Covid-19 yang akan disetujui WHO dalam waktu dekat

Yang Zhanqiu, seorang ahli patologi di Universitas Wuhan, mengatakan kepada China Global Times bahwa usap hidung dan tenggorokan lebih efektif dalam mendeteksi Covid-19 daripada usapan anal. 

"Ada kasus tentang tes virus corona positif pada kotoran pasien, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu ditularkan melalui sistem pencernaan seseorang," kata Zhanqiu.

Wuhan, kota terbesar di Hubei dan kota terpadat di China Tengah, adalah pusat dari virus corona baru dan pusat transportasi utama yang memungkinkan virus menyebar dengan mudah ke negara lain.

Menurut data New York Times, ada lebih dari 100.227 kasus Covid-19 yang dilaporkan di China Daratan, dengan setidaknya 4.635 orang telah meninggal karena virus tersebut.

Selanjutnya: China telah menyuntikkan sekitar 22,8 juta dosis vaksin Covid-19 jelang Imlek



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×