Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pejabat China tengah dalam pembicaraan awal tentang opsi potensial untuk menjual operasi TikTok di Amerika Serikat kepada miliarder Elon Musk, jika aplikasi video pendek itu tidak dapat menghindari larangan yang akan datang.
Mengutip Reuters, Selasa (14/1) yang melansir laporan Bloomberg News menyebutkan, pejabat Beijing lebih suka TikTok tetap di bawah kendali induknya Bytedance.
Operasi TikTok di AS dapat dijual melalui proses kompetitif atau pengaturan oleh pemerintah, menurut laporan itu.
Ini menunjukkan bahwa masa depan aplikasi itu tidak lagi sepenuhnya berada dalam kendali ByteDance.
Baca Juga: Mengungkap Rencana Kevin O'Leary Selamatkan TikTok di AS
Pemerintah China memiliki golden share di ByteDance, yang menurut beberapa anggota Kongres memberi pemerintah kekuasaan atas Tiktok.
Dalam satu skenario, platform media sosial milik Musk, X, akan mengambil alih kendali TikTok AS dan menjalankan bisnis tersebut bersama-sama, kata laporan tersebut. Para pejabat belum mencapai konsensus tentang bagaimana cara melanjutkannya, menurut Bloomberg News.
"Kami tidak dapat diharapkan untuk mengomentari fiksi murni," kata juru bicara TikTok, menanggapi laporan tersebut.
Masih belum jelas seberapa jauh ByteDance mengetahui diskusi tersebut, atau keterlibatan Musk dan TikTok, dan tidak ada informasi mengenai apakah ByteDance, TikTok, dan Musk telah terlibat dalam pembicaraan apa pun mengenai kemungkinan kesepakatan.
Baca Juga: Miliarder AS Frank McCourt Ajukan Tawaran untuk Akuisisi Aset TikTok di AS
TikTok sebelumnya mengatakan bahwa saham pemerintah tidak ada hubungannya dengan operasi global ByteDance di luar China, termasuk TikTok.
Elon Musk, X, dan Cyberspace serta Kementerian Perdagangan China tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Minggu lalu, Mahkamah Agung tampaknya cenderung menegakkan hukum yang akan memaksa penjualan atau melarang TikTok di AS pada 19 Januari, karena kekhawatiran keamanan nasional tentang China.