kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.682   110,00   0,66%
  • IDX 6.783   33,60   0,50%
  • KOMPAS100 980   6,55   0,67%
  • LQ45 762   4,47   0,59%
  • ISSI 216   1,28   0,60%
  • IDX30 395   2,57   0,65%
  • IDXHIDIV20 471   0,90   0,19%
  • IDX80 111   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   0,40   0,35%
  • IDXQ30 130   0,91   0,71%

China Rilis Video yang Menantang AS, Pesannya: Tiongkok Tak Akan Bertekuk Lutut


Rabu, 30 April 2025 / 09:31 WIB
China Rilis Video yang Menantang AS, Pesannya: Tiongkok Tak Akan Bertekuk Lutut
ILUSTRASI. China telah merilis video resmi pemerintah yang mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan bertekuk lutut pada ancaman tarif Amerika Serikat. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Dalam langkah berani yang menggarisbawahi meningkatnya ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia, China telah merilis video resmi pemerintah yang mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan bertekuk lutut pada ancaman tarif Amerika Serikat.

Pesan dramatis itu muncul saat pemerintahan Trump memperlunak bahasanya tentang tarif, tetapi terus mendorong langkah-langkah perdagangan yang agresif. Kondisi ini  menimbulkan kekhawatiran akan kebuntuan geopolitik yang berlangsung lama.

Mengutip Yahoo Finance, meskipun ada perubahan nada baru-baru ini dari Washington, Beijing telah menanggapi dengan retorika yang tak kenal kompromi dan perlawanan tegas, baik secara diplomatis maupun ekonomi.

Dengan semakin dekatnya pemilihan umum di AS dan meningkatnya tekanan ekonomi di Tiongkok, tampaknya tidak ada pihak yang bersedia mengambil langkah pertama menuju de-eskalasi.

Baca Juga: Tarif Otomotif Trump: Solusi Setengah Hati yang Bikin Industri Semakin Terpuruk

Tiongkok menolak diplomasi dengan syarat AS

Sementara AS bersikeras langkah selanjutnya ada di tangan Tiongkok, pejabat Tiongkok telah menolak segala anggapan bahwa pembicaraan sedang berlangsung atau bahkan mungkin dilakukan dalam kondisi saat ini. 

Beijing telah menegaskan bahwa negosiasi tidak akan dilanjutkan kecuali semua tarif yang ada dihapuskan dan kedua negara terlibat dengan syarat yang sama.

Pada pertemuan BRICS di Brasil, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menuduh Amerika Serikat menggunakan perdagangan sebagai senjata. 

"AS, yang telah lama mendapat manfaat besar dari perdagangan bebas, kini melangkah lebih jauh dengan menggunakan tarif sebagai alat tawar-menawar untuk menuntut harga selangit dari semua negara," kata Wang.

Dia menambahkan, "Jika seseorang memilih untuk tetap diam, berkompromi, dan takut, itu hanya akan membuat si penindas semakin ingin menguji peruntungannya."

Baca Juga: Baru Terpilih, PM Kanada Langsung Serang Trump dengan Sindiran Pedas!

Ia mendesak sesama negara pasar berkembang untuk menolak apa yang ia gambarkan sebagai "intimidasi ekonomi", dan memperingatkan bahwa peredaan hanya akan membuat Washington semakin berani.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×