Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - Perdana Menteri Kanada yang baru terpilih, Mark Carney, memulai masa jabatannya dengan pernyataan tegas terhadap Presiden AS, Donald Trump, yang baru-baru ini kembali menjabat untuk periode kedua.
Dalam pidato resminya di Ottawa pada dini hari tanggal 29 April, Carney menegaskan kedaulatan dan harga diri Kanada di tengah meningkatnya tekanan dari Amerika Serikat.
“Amerika Menginginkan Tanah Kita, Tapi Tidak Akan Pernah Mendapatkannya”
Mengutip Unilad, dalam pidatonya, Carney tidak segan menyebut Presiden Trump sebagai ancaman nyata bagi kedaulatan Kanada:
“Seperti yang telah saya peringatkan selama berbulan-bulan, Amerika menginginkan tanah kita, sumber daya kita, air kita, negara kita – tidak akan pernah."
Baca Juga: Resmi! Kanada Balas Tarif Trump, PM Mark Carney Umumkan Tarif 25% Mobil Impor dari AS
Pernyataan ini disampaikan merespons retorika Trump yang mengarah pada keinginan untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 dari AS. Sebelumnya, Trump bahkan menjuluki Trudeau sebagai “Gubernur Kanada”, dalam ejekan yang secara luas dianggap sebagai pelecehan diplomatik.
Ancaman Trump dan Kedaulatan Ekonomi
Trump mengklaim bahwa AS menggelontorkan $200 miliar setiap tahun untuk “menyubsidi” Kanada, sebuah pernyataan yang dipandang sebagai pembenaran atas dominasi ekonomi AS. Namun Carney menegaskan bahwa Kanada bukan negara yang bergantung:
“Ketika saya duduk berdampingan dengan Presiden Trump, itu akan menjadi pembicaraan antar dua negara berdaulat, dan dengan kesadaran penuh bahwa Kanada memiliki banyak pilihan selain Amerika Serikat untuk membangun kemakmuran nasional."
Baca Juga: Trump Ancam Tarif Lebih Besar untuk Kanada dan Uni Eropa Jika Rugikan Ekonomi AS
Seruan Persatuan Nasional: "United We Will Win"
Carney mengajak seluruh rakyat Kanada untuk bersatu menghadapi tantangan geopolitik ini. Ia mendorong semangat "Beli Produk Kanada" dan menggugah kembali semangat solidaritas nasional:
“Kita sedang menjelajahi potensi negeri ini, mendukung tetangga kita yang berada dalam sorotan Presiden Trump, melalui krisis yang bukan kita ciptakan."
“Bersatu, kita akan memenangkan perang dagang ini dan membangun ekonomi terkuat di G7 – ekonomi yang bekerja untuk semua kalangan,” tambahnya.