kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

China: Telah ditemukan virus corona pada produk daging beku dari berbagai negara


Minggu, 15 November 2020 / 12:11 WIB
China: Telah ditemukan virus corona pada produk daging beku dari berbagai negara
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Beijing. REUTERS/Tingshu Wang


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Otoritas Kota Jinan di China timur mengatakan telah menemukan virus corona pada daging sapi dan babat, dan pada kemasan produk-produk tersebut yang berasal dari Brasil, Selandia Baru, dan Bolivia.

Komisi Kesehatan Kota Jinan menyebut para importir tersebut adalah satu unit usaha dari Guotai International Group dan Shanghai Zhongli Development Trade.

Otoritas menambahkan lebih dari 7.500 orang diduga telah melakukan kontak dengan produk yang terkontaminasi dan personel terkait lainnya telah melakukan tes virus corona dan hasilnya negatif.

Baca Juga: Ini kemampuan sistem pertahanan udara Iron Dome Israel yang bikin AS kepincut

Otoritas China pekan lalu menemukan virus korona pada kemasan udang dari Saudi di kota Lanzhou, daging sapi dari Brasil di kota Wuhan, dan daging sapi Argentina di provinsi Shandong dan Jiangsu.

China sendiri adalah pembeli daging sapi terbesar di dunia dan Brasil serta Argentina pemasok terbesarnya.

Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan di China tengah, mendeteksi virus corona pada kemasan luar daging babi beku dari Argentina pada Jumat.

Sampel yang dites positif berasal dari daging babi beku seberat 24 ton yang dikirim dari fasilitas penyimpanan dingin di pelabuhan Qingdao ke gudang untuk pasar di kota Zhengzhou.

Baca Juga: Trump melewatkan KTT ASEAN untuk ketiga kali, walau jadi pusat visi AS

WHO sendiri mengatakan risiko tertular COVID-19 dari makanan beku terbilang rendah, tetapi China telah berulang kali membunyikan alarm setelah mendeteksi virus pada produk makanan impor, yang memicu larangan impor.

Selanjutnya: Trump akhirnya berbicara ke publik, mengakui Pemerintahan Joe Biden?



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×