kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.783   12,00   0,08%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

China: Telah ditemukan virus corona pada produk daging beku dari berbagai negara


Minggu, 15 November 2020 / 12:11 WIB
China: Telah ditemukan virus corona pada produk daging beku dari berbagai negara
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Beijing. REUTERS/Tingshu Wang


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Otoritas Kota Jinan di China timur mengatakan telah menemukan virus corona pada daging sapi dan babat, dan pada kemasan produk-produk tersebut yang berasal dari Brasil, Selandia Baru, dan Bolivia.

Komisi Kesehatan Kota Jinan menyebut para importir tersebut adalah satu unit usaha dari Guotai International Group dan Shanghai Zhongli Development Trade.

Otoritas menambahkan lebih dari 7.500 orang diduga telah melakukan kontak dengan produk yang terkontaminasi dan personel terkait lainnya telah melakukan tes virus corona dan hasilnya negatif.

Baca Juga: Ini kemampuan sistem pertahanan udara Iron Dome Israel yang bikin AS kepincut

Otoritas China pekan lalu menemukan virus korona pada kemasan udang dari Saudi di kota Lanzhou, daging sapi dari Brasil di kota Wuhan, dan daging sapi Argentina di provinsi Shandong dan Jiangsu.

China sendiri adalah pembeli daging sapi terbesar di dunia dan Brasil serta Argentina pemasok terbesarnya.

Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan di China tengah, mendeteksi virus corona pada kemasan luar daging babi beku dari Argentina pada Jumat.

Sampel yang dites positif berasal dari daging babi beku seberat 24 ton yang dikirim dari fasilitas penyimpanan dingin di pelabuhan Qingdao ke gudang untuk pasar di kota Zhengzhou.

Baca Juga: Trump melewatkan KTT ASEAN untuk ketiga kali, walau jadi pusat visi AS

WHO sendiri mengatakan risiko tertular COVID-19 dari makanan beku terbilang rendah, tetapi China telah berulang kali membunyikan alarm setelah mendeteksi virus pada produk makanan impor, yang memicu larangan impor.

Selanjutnya: Trump akhirnya berbicara ke publik, mengakui Pemerintahan Joe Biden?


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×