/2018/04/25/1402465296.jpg "China–Arab Saudi Sepakat Perkuat Koordinasi Isu Regional dan Global")
Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - China dan Arab Saudi sepakat mempererat komunikasi serta koordinasi dalam berbagai isu regional dan internasional.
Beijing juga memuji peran Riyadh dalam diplomasi Timur Tengah, demikian pernyataan resmi kedua negara usai pertemuan menteri luar negeri, Minggu (14/12/2025).
Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud di Riyadh.
Baca Juga: Fenomena Prop Trading: Gen Z & Milenial Kejar Cuan di Pasar Modal
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari tur Wang Yi ke tiga negara di Timur Tengah, setelah sebelumnya singgah di Uni Emirat Arab dan dijadwalkan berakhir di Yordania.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis kantor berita resmi China Xinhua, kedua negara tidak merinci isu apa saja yang akan menjadi fokus penguatan koordinasi.
Namun, pernyataan itu menegaskan dukungan China terhadap upaya Arab Saudi dan Iran dalam membangun serta memperkuat hubungan bilateral.
“China menghargai peran dan upaya kepemimpinan Arab Saudi dalam mewujudkan keamanan dan stabilitas regional maupun internasional,” bunyi pernyataan tersebut yang dirilis Senin (15/12/2025).
Kedua negara juga kembali menegaskan dukungan terhadap penyelesaian komprehensif dan adil atas isu Palestina, termasuk pembentukan negara Palestina yang merdeka.
Baca Juga: Polusi Udara di New Delhi Makin Parah, Mencapai Tingkat Terburuk Selama Musim Dingin
Dalam pertemuan tingkat tinggi itu, Wang Yi menyampaikan bahwa China selalu memandang Arab Saudi sebagai prioritas dalam diplomasi Timur Tengah dan sebagai mitra penting dalam diplomasi global. Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri China.
Selain isu geopolitik, Wang juga mendorong peningkatan kerja sama di bidang energi dan investasi, termasuk pengembangan energi baru dan transformasi hijau.
China dan Arab Saudi turut menyepakati kebijakan bebas visa timbal balik bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor khusus dari kedua negara, sebagaimana tertuang dalam pernyataan bersama.
