Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India memperketat langkah-langkah anti-polusi di Delhi dan daerah sekitarnya. Langkah ini diambil lantaran kualitas udara ibukota India ini memburuk hingga mencapai tingkat terburuk musim ini.
Kementerian Lingkungan Hidup India mengumumkan, Komisi Manajemen Kualitas Udara memberlakukan tahap empat, dari Rencana Aksi Respons Bertahap untuk Delhi dan daerah sekitarnya pada Sabtu malam (13/12). Tahap empat merupakan tingkat tertinggi dari tahapan yang ada.
Dengan pemberlakukan tahap empat tersebut, maka pemerintah melakukan sejumlah pembatasan. Pembatasan tersebut termasuk melarang masuknya truk diesel tua, menangguhkan konstruksi, termasuk proyek-proyek publik, dan memberlakukan sistem sekolah hibrida.
Baca Juga: 4 Pengaruh Buruk Polusi Udara untuk Kulit, Bisa Rusak Skin Barrier Kulit lo
Pihak berwenang mendesak penduduk untuk tetap berada di dalam ruangan, terutama bagi anak-anak dan warga yang memiliki penyakit pernapasan atau jantung. India juga menyarankan warga mempertimbangkan penggunaan masker jika keluar rumah.
Menurut Komisi Manajemen Kualitas Udara, memburuknya kualitas udara disebabkan oleh kelembapan tinggi dan perubahan arah angin, kondisi yang menghambat penyebaran polutan dan mendorong pembentukan kabut asap.
Menurut data Badan Pengendalian Polusi Pusat, pada Minggu (14/12), kualitas udara Delhi berada pada kategori parah, dengan pembacaan indeks resmi di atas 450 di beberapa stasiun pemantauan. Angka tersebut naik dari 430 pada Sabtu (13/12) dan merupakan level tertinggi sejauh ini pada musim dingin ini. Sekadar info, pembacaan di bawah 50 dianggap baik.
Baca Juga: Hoi An di Vietnam Destinasi Musim Dingin Paling Murah di Dunia, Bali Masuk Tiga Besar
New Delhi dihuni sekitar 30 juta orang. Selama musim dingin ini, daerah tersebut seringkali diselimuti kabut asap karena udara dingin dan padat memerangkap emisi dari kendaraan, lokasi konstruksi, dan pembakaran tanaman. India termasuk salah satu negara dengan tingkat polusi yang tertinggi di dunia dan membuat penduduk terpapar risiko pernapasan yang parah.













