kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

CIA akui perannya dalam kudeta Iran


Selasa, 20 Agustus 2013 / 14:26 WIB
CIA akui perannya dalam kudeta Iran
ILUSTRASI. Begini cara pemerintah cek pemudik sudah vaksin booster sebagai syarat mudik. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.


Sumber: BBC |

LONDON. Badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA merilis dokumen yang untuk pertama kalinya mengakui peran mereka dalam kudeta di Iran pada 1953. Aksi itu berhasil menggulingkan Perdana Menteri Iran Mohammad Mossadeq, yang terpilih secara demokratis.

Dokumen dirilis dalam National Security Archive dalam peringatan 60 tahun kudeta tersebut.

"Kudeta militer dilakukan di bawah arahan CIA sebagai tindakan dari kebijakan luar negeri AS," kata salah satu kutipan.

Peran AS dalam kudeta, sebelumnya sudah secara terbuka disebut oleh Menteri Luar Negeri AS Madeleine Albright pada 2000, dan oleh Presiden Barack Obama dalam pidatonya di Kairo 2009.

Namun agen intelijen membantah keterlibatan mereka, kata editor dokumen tersebut, Malcolm Byrne. Ini pertama kalinya CIA sendiri mengakui peran yang diambilnya bersama dengan lembaga intelijen Inggris, M16.

Byrne mengatakan dokumen ini penting tidak hanya menyediakan fakta spesifik baru dan wawasan atas tindakan badan intelijen sebelum dan sesudah operasi, tetapi karena partisan politik dari semua pihak, termasuk pemerintah Iran, teratur menyulut kudeta. Dokumen ini diperoleh NSA atas kebijakan kebebasan informasi.

Kepentingan atas minyak

Mossadeq terpilih pada 1951 dan dia dengan cepat menasionalisasikan kembali produksi minyak negara itu, yang telah berada di bawah kendali Inggris melalui Anglo-Persia Oil Company - yang kemudian menjadi British Petroleum atau BP.

Hal ini menjadi sumber kekhawatiran serius bagi AS dan Inggris, yang melihat minyak Iran sebagai kunci untuk pembangunan kembali ekonomi pasca-perang. Perang Dingin juga merupakan faktor dalam perhitungan.

Dokumen-dokumen menunjukkan bagaimana CIA mempersiapkan kudeta dengan menempatkan cerita anti-Mossadeq baik di media di Iran dan AS.

Kudeta memperkuat pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlevi yang baru saja melarikan diri dari Iran menyusul perebutan kekuasaan dengan Mossadeq dan kembali setelah kudeta, menjadi sekutu dekat AS.

AS dan badan intelijen Inggris didukung pasukan pro-Shah dan membantu mengatur protes anti-Mossadeq.

"Tentara segera bergabung dengan gerakan pro-Shah dan siang hari itu sudah jelas bahwa Tehran, serta wilayah provinsi tertentu, dikendalikan oleh kelompok-kelompok pro-Shah dan unit Angkatan Darat," tulis perencana kudeta Donald Wilber dalam satu dokumen tertulis.

"Pada akhir Agustus 19.. anggota pemerintah Mossadeq entah bersembunyi atau dipenjara."

Shah kembali ke Iran setelah kudeta dan hanya bertahan hingga 1979, ketika ia digulingkan dalam revolusi Islam.




TERBARU

[X]
×