kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.270   22,00   0,14%
  • IDX 6.932   27,39   0,40%
  • KOMPAS100 1.008   5,71   0,57%
  • LQ45 766   4,11   0,54%
  • ISSI 229   1,51   0,66%
  • IDX30 394   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   0,38   0,08%
  • IDX80 113   0,80   0,72%
  • IDXV30 114   0,28   0,25%
  • IDXQ30 127   0,20   0,15%

CIA Dituding Berada di Balik Serangan-serangan Berani Hindenbug Research


Jumat, 05 Mei 2023 / 21:49 WIB
 CIA Dituding Berada di Balik Serangan-serangan Berani Hindenbug Research
ILUSTRASI. REUTERS


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Hindenburg Research, perusahaan riset investasi yang rajin menginvestigasi aktivitas short sell di pasar, tak henti membawa kejutan ke pasar. Terbaru, perusahaan ini menuding ahli keuangan Carl Icahn melakukan praktik mirip sekam ponzi dalam mengelola perusahaan investasinya.

Harga saham Icahn Enterprises LP (IEP) anjlok 19,95% pada Selasa (2/5) begitu laporan terbaru Hindenburg itu dirilis. Imbasnya, kekayaan Icahn langsung anjlok lebih dari 10 miliar.

Ini merupakan serangan ketiga yang dilakukan Hinderburg pada perusahaan besar milik milliader. Januari lalu, perusahan ini menuduh Adani Group memanipulasi harga saham dan kinerja keuangannya, serta melakukan pencucian uang.

Pada Maret, Hindenburg merilis laporan yang menuding perusahaan teknologi financial Block milik Jack Dorsey melakukang pembohongan statistik. Perusahaan itu ditudh menggelembungkan jumlah pengguna agar menarik minat investor.

Hindenburg Research didirikan oleh Nathan Anderson pada tahun 2017 dengan strategi investasi short sell yang menyasar perusahaan publik yang dianggap melakukan praktik bisnis yang tidak benar. Temuan-temuan tersebut dirilis dalam laporan dan bertaruh menawar perusahan target demi harapan mendapatkan keuntungan.

Dalam situs webnya, Hindenburg telah membuat lebih dari 16 laporan parktik fraud yang dilakukan perusahaan-perusahaan sejak 2017. Namanya kemudian populer setelah menerbitkan laporan yang menuduh perusahaan mobil listrik Nikola membohongi publik dan investor yang pada akhirnya menjerat pendiri perusahaan dalam kasus pidana di Amerika Serikat (AS).

Hindenburg mengklaim diri sebagai simbol pencari bencana yang dibuat oleh manusia. Perusahaan yang berfokus pada analisis saham, obligasi dan derivatif. Namun, banyak pengguna media sosial menuduh Central Intelligence Agency (CIA) berada di balik penelitian ini. Beberapa orang berspekulasi bahwa CIA menggunakan Hindenberg untuk melakukan operasi yang lebih besar di India.

CIA merupakan badan intelijen utama pemerintah federal AS. Karyawannya umumnya beroperasi di kedutaan besar AS di seluruh dunia. Badan ini adalah satu-satunya intelijen AS yang menikmati kemerdekaan karena hanya bertanggung jawab kepada Direktur Intelijen Nasional. Karena luasnya kekuasannya, CIA sering dianggap sebagai negara dalam negara. 

Meskipun badan tersebut memiliki sejarah keterlibatan dalam kegagalan dan skandal spionase, pemerintah AS masih sangat bergantung padanya untuk menyediakan intelijen dan keamanan nasional.

Hingga saat ini tidak ada petunjuk ada keterkaitan Hinderburg dengan CIA. Sementara Nathan Anderson merupakan lulusan bisnis dari Universitas Connecticut. Sebelum mendirikan Hindenburg, Financial Times  pada Juni 2021 melaporkan bahwa Anderson tinggal di Yerusalem sebelum kembali ke AS dan bekerja di di perusahaan penyedia data finansial, FactSet Research. 

Selanjutnya, ia bergabung dengan perusahaan pialang di Washington DC dan New York. Sebelum meluncurkan firma riset, Andersen juga pernah bekerja dengan Harry Markopolos, akuntan AS dan merupakan tokoh sentral atas terungkapnya skema ponzi yang dilakukan Bernard Madoff.

Nama perusahaan Hindenburg diambil dari tragedi Hindenburg, di mana sebuah pesawat penumpang Jerman terbakar dan menewaskan 35 orang. “Kami melihat Hindenburg sebagai lambang bencana yang benar-benar dapat dicegah dan benar-benar ulah manusia," tulis perusahaan dalam situs webnya.

Perusahaan lain yang menjadi subyek laporan Hindenburg ada Clover Health, Kandi, Lordstown Motors, Tecnoglass, SC Worx, HF Foods, dan Riot Blockchain, 

Meski nama Hindenburg saat ini semakin terkenal karena sejumlah laporannya mengguncang sejumlah perusahaan ternama, namun Anderson berjibaku dalam mengawali kariernya. Dalam podcast Bad Bets WSJ, dirinya mengaku tidak punya banyak uang kala awal memulai perusahaan dan menerbitkan laporan temuan di perusahaan publik.

Ia menyebut bahwa dirinya langsung dituntut sebanyak tiga kali kala laporan awalnya terbit. "Perusahaan secara akurat menilai bahwa saya bangkrut dan mereka dapat menghancurkan saya," ungkapnya.

Anderson dan Hindenburg sukses besar pada tahun 2020, dengan laporan tentang pembuat kendaraan listrik Nikola, menuduh bahwa perusahaan tersebut secara sadar salah mengiklankan teknologinya. Laporan itu merusak harga saham perusahaan, lalu diikuti oleh investigasi dari Departemen Kehakiman dan regulator sekuritas AS. Pendiri Nikola kemudian dihukum atas tuduhan penipuan.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×