Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Analis Citi memangkas rekomendasi mereka atas saham AS menjadi netral dari sebelumnya overweight pada Senin (10/3), setelah ketakutan resesi mengguncang pasar. Citi berpendapat ekonomi AS tidak lagi dapat mengungguli negara-negara lain dalam beberapa bulan mendatang.
Pada saat yang sama, Citi meningkatkan pandangannya terhadap saham China menjadi overweight dari netral.
Laporan tersebut diterbitkan setelah penutupan perdagangan pada Senin, di mana indeks Nasdaq turun 4%, penurunan terbesar dalam satu hari sejak 2022. Sementara itu, indeks acuan S&P 500 merosot 2,7%, penurunan harian terbesar tahun ini.
Dirk Willer, Kepala Strategi Makro, Alokasi Aset, dan Emerging Market Citi, dalam sebuah riset kepada klien mengatakan, dua sinyal harga baru-baru ini berkontribusi pada perubahan pandangan tersebut turunnya indeks S&P 500 di bawah rata-rata pergerakan 200 hari dan kinerja yang lemah dari saham-saham pemimpin pasar.
"Dalam gambaran besar, kinerja saham AS yang lebih baik akan kembali ketika narasi AI (kecerdasan buatan) menguasai lagi, tetapi dalam beberapa bulan mendatang, kami memperkirakan momentum pertumbuhan AS akan lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain," kata Willer dalam riset.
Ekonom Citi juga merevisi proyeksi pertumbuhan PDB China menjadi 4,7% tahun ini, dari sebelumnya 4,5% sebagian besar didorong investasi dalam kecerdasan buatan.
Willer juga mencatat sektor teknologi China tergolong murah jika dibandingkan dengan rekan-rekannya di seluruh dunia, meskipun setelah beberapa kenaikan harga baru-baru ini.
"China terlihat menjanjikan," ujar Willer. Meskipun tarif tetap menjadi risiko... ada juga kemungkinan tercapainya resolusi dalam diskusi perdagangan dengan China, yang akan sangat positif.
Di sektor kredit, Citi juga menurunkan rating utang high-yield AS menjadi "netral" dari sebelumnya "overweight".