Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Sebagai upaya untuk memperkuat basis finansialnya, Citigroup Inc menyuntikkan dana sebesar US$ 800 juta untuk modal segar ke cabangnya di Korea Selatan.
"Adanya investasi Citigroup ini akan semakin memperkuat posisi modal kami," jelas CEO Citibank Korea YK Ha.
Sekitar 60% dari dana tersebut akan digunakan untuk menerbitkan saham baru. Sedangkan sisanya sekitar 40% akan digunakan untuk menerbitkan surat utang subordinat.
"Dana 60% tersebut sudah digelontorkan dan dikonversikan ke won Korea. Sedangkan sisanya sebesar 40% akan diterima sebelum akhir tahun ini berakhir," jelas Lee Yong-shik, Juru Bicara Citibank Korea.
Asal tahu saja, perbankan di kawasan Asia memang terus menambah modalnya seiring dengan terjadinya krisis global.
"Dengan adanya suntikan modal, rasio modal untuk Bank For International Settlement (BIS) Citi diprediksi akan naik menjadi 13% dari sebelumnya 10,8%. Sementara itu, tier 1 ratio juga diharapkan akan melampaui 11% dari sebelumnya 9,74%," kata manajemen Citi.
Sementara itu, empat debitur terbesar Negeri Ginseng, dipimpin oleh Kookmin and Shinhan, memang berencana untuk menambah dana sebesar 8 triliun won atau US$ 6,22 miliar pada akhir bulan ini dengan menerbitkan surat utang dan penerbitan saham baru kepada induk usahanya.
Belakangan, perbankan Korsel pada November lalu memang tengah berupaya untuk meningkatkan rasio modalnya. Caranya dengan menjual surat utang subordinat. Para penentu kebijakan Korsel saat ini terus mendorong perbankan domestik untuk menaikkan modal rasio mereka. Tujuannya tak lain agar pihak perbankan dapat terus menggelontorkan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan yang kesulitan dana tunai.