kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.869   70,00   0,44%
  • IDX 7.147   -14,46   -0,20%
  • KOMPAS100 1.093   -1,18   -0,11%
  • LQ45 868   -4,12   -0,47%
  • ISSI 217   0,73   0,34%
  • IDX30 444   -2,73   -0,61%
  • IDXHIDIV20 535   -4,97   -0,92%
  • IDX80 125   -0,13   -0,10%
  • IDXV30 135   -1,16   -0,85%
  • IDXQ30 148   -1,31   -0,88%

Citigroup Harus Rogoh US$400 Juta untuk Pesangon 1.600 Karyawan yang Kena PHK


Kamis, 15 Juni 2023 / 11:39 WIB
Citigroup Harus Rogoh US$400 Juta untuk Pesangon 1.600 Karyawan yang Kena PHK
ILUSTRASI. Logo Citigroup


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Citigroup Inc. mencatat pengeluarannya akan membengkak pada kuartal kedua tahun ini. Menyusul biaya pesangon yang harus dikeluarkan untuk sekitar 1.600 karyawannya terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.

Chief Financial Officer Citi, Mark Mason menyampaikan, biaya yang pada kuartal kedua akan lebih tinggi, yakni sekitar US$300 juta hingga US$400 juta dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini.

"Sebagian besar disebabkan oleh biaya restrukturisasi dan reposisi yang harus saya keluarkan," kata Mason seperti yang dikutip dari Reuters, Kamis (15/6).

Sejak awal tahun 2023, Citigroup telah mengeluarkan biaya-biaya yang berkaitan dengan pengurangan 5.000 karyawannya yang terjadi di seluruh perusahaan. Sebagian besar di bidang perbankan, pasar dan pekerjaan lainnya.

Baca Juga: Citigroup Berencana Lakukan PHK Massal, Pangkas 50 Pekerjaan di London

Salah satu sumber menyampaikan pemutusan hubungan kerja tersebut mencakup orang-orang yang bekerja di unit-unit yang telah didivestasikan oleh Citi, namun tidak menyebutkan spesifik jumlahnya.

Asal tahu saja, setidaknya dari total 14 pasar yang akan didivestasikan, Citi Bank telah keluar dari tujuh dari 7 pasar pada tahun ini.

Citi Bank juga memutuskan untuk melakukan spin off pada unitnya di Meksiko pada tahun depan dan berencana mendaftarkannya pada tahun 2025 setelah gagal menjualnya.

Mason juga memperingatkan para investor mengenai penurunan pendapatan di bidang perbankan investasi dan perdagangan. Dia mengatakan pendapatan pasar turun 20% sepanjang kuartal ini dari tahun sebelumnya.

Sementara di perbankan investasi, Mason memperkirakan pendapatan akan turun 25% dari tahun ke tahun. "Sulit untuk mengatakan kapan tepatnya keuangan akan pulih, tapi saat ini telah muncul 'tunas baru' dalam aktivitas pasar modal utang," kata Mason.

Baca Juga: UOB dan Citi Masih Proses Integrasi

Senada, Presiden Direktur dari Goldman Sachs Group Inc. pada minggu lalu juga memperkirakan pendapatan perdagangan akan merosot 25% pada kuartal ini.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×