Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan, AS tidak akan turut campur dalam konflik internal di Syiria seperti yang dilakukan di Libia. "Tidak," demikian ungkap Clinton ketika dimintai pendapat mengenai konflik Libia.
Seperti yang diketahui, pasukan bersenjata Presiden Bashar Al-Assad mengalami bentrok dengan para demonstran di beberapa kota, kemarin. Padahal sebelumnya, Al-Assad sudah berjanji akan menerapkan kebebasan dan menaikkan upah karyawan. Namun, janji itu tidak mampu meredam gejolak di seantero negeri.
Menurut Clinton, beberapa elemen yang membuat AS setuju untuk melakukan intervensi di Libia adalah pelanggaran pakta international, adanya permintaan Liga Arab untuk melakukan intervensi, dan resolusi PBB. Namun dia memastikan, hal itu tidak akan terjadi di Syiria. Salah satu sebabnya, anggota kongres AS dari dua partai percaya kalau Al-Assad merupakan seorang reformis.
"Kejadian yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir sangat memprihatinkan. Namun ada perbedaan antara mengerahkan pasukan udara dan mengebom kota Anda sendiri seperti yang dilakukan Muammar Kaddafi dengan tindakan polisi untuk meredam anarkis," jelasnya.
Menurut Clinton, situasi yang terjadi saat ini sangat unik. Daftar negara yang tengah bergejolak saat ini meliputi Yaman, Yordania, Mesir, Libia, Maroko, Syiria, dan Bahrain.