Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - CME Group meluncurkan rangkaian tolok ukur (benchmark) baru untuk aset kripto, termasuk indeks volatilitas Bitcoin yang dirancang untuk meningkatkan akurasi penentuan risiko pada pasar berjangka dan opsi.
Melansir Cointelegraph Rabu (3/12/2025), langkah ini menandai semakin terintegrasinya aset digital dengan kerangka perdagangan institusional yang selama ini digunakan pada pasar keuangan tradisional.
Baca Juga: Saham Rekomendasi BRIDS untuk Rabu (3/12): Cermati SCMA, MLPL, WIRG, CPRO
Dalam pengumuman pada Selasa (2/12/2025), CME memperkenalkan CME CF Cryptocurrency Benchmarks, yang mencakup berbagai aset digital seperti Bitcoin (BTC) di level US$91.674, Ether (ETH) di US$3.007, Solana (SOL) di US$138,91, dan XRP di US$2,16.
Salah satu peluncuran yang paling menonjol adalah CME CF Bitcoin Volatility Benchmarks, yang melacak volatilitas tersirat (implied volatility) dari opsi Bitcoin dan Micro Bitcoin Futures.
Fungsinya mirip dengan VIX pada pasar saham, yaitu menggambarkan ekspektasi pelaku pasar terhadap rentang pergerakan harga dalam 30 hari ke depan.
Indeks volatilitas telah lama menjadi instrumen penting di pasar keuangan global.
Indeks ini digunakan untuk menilai ketidakpastian pasar, mempengaruhi harga opsi, memberikan perlindungan terhadap gejolak harga, mendukung strategi berbasis volatilitas, dan berfungsi sebagai indikator tingkat “ketakutan” atau kecemasan pasar secara real time.
CME menegaskan bahwa CME CF Bitcoin Volatility Index tidak dapat diperdagangkan langsung, melainkan menjadi acuan standar untuk penetapan harga dan pengelolaan risiko.
Baca Juga: Harga Saham Naik 428%, Emiten Ini Akan Bayar Dividen Rp 499 Miliar Desember 2025
Permintaan Derivatif Kripto Institusional Terus Meningkat
Permintaan institusional menjadi pendorong penting dalam pasar aset kripto, terutama setelah peluncuran ETF Bitcoin spot dan perluasan aktivitas pada instrumen futures serta opsi.
Meski derivatif kripto sudah ada jauh sebelum ETF masuk ke pasar, sorotan sempat tersedot oleh arus dana besar ke produk ETF Bitcoin. Namun, aktivitas derivatif justru mencatat pertumbuhan signifikan.
Pada kuartal ketiga, volume gabungan perdagangan futures dan options di CME mencapai rekor lebih dari US$900 miliar.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Naik Selasa (2/12): Saham Teknologi & Boeing Dorong Pasar AS
Kuartal tersebut juga ditutup dengan open interest rata-rata harian tertinggi sepanjang masa, yakni US$31,3 miliar, mencerminkan peningkatan komitmen modal yang tidak sekadar bersifat jangka pendek.
Kenaikan open interest biasanya menunjukkan bertambahnya likuiditas dan meningkatnya minat institusional terhadap suatu instrumen.
Selain Bitcoin, aktivitas derivatif juga meluas ke Ether. Perdagangan futures Ether dan Micro Ether mencatat peningkatan tajam, seiring investor institusional menambah eksposur pada aset-aset di luar Bitcoin.













