kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Connected Kerb menargetkan 190.000 pengisi daya EV di jalan pada 2030


Senin, 08 November 2021 / 09:48 WIB
Connected Kerb menargetkan 190.000 pengisi daya EV di jalan pada 2030


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - LONDON. Perusahaan infrastruktur pengisian daya Connected Kerb berencana untuk memasang 190.000 pengisi daya umum di jalan di Inggris pada tahun 2030. Rencana tersebut membutuhkan investasi hingga 1,9 miliar pound setara US$ 2,55 miliar mengikuti permintaan untuk kendaraan listrik (EV) melonjak.

Mengutip Reuters, perusahaan yang berbasis di London ini telah memiliki sekitar 1.000 pengisi daya publik yang beroperasi, dengan kontrak ditandatangani untuk 10.000 lebih. Chief Executive Chris Pateman-Jones bilang Connected Kerb harus memiliki kesepakatan untuk 30.000 pengisi daya tambahan pada akhir kuartal pertama tahun 2022.

Selama ini, Connected Kerb menggunakan kontrak jangka panjang yang mencakup 15 hingga 25 tahun, dibiayai oleh bank infrastruktur besar dan kelompok seperti investor infrastruktur Equitix. Untuk pengisi daya publik untuk penggunaan perumahan, perusahaan juga menggunakan subsidi pemerintah Inggris.

Baca Juga: Targetkan valuasi US$ 65 miliar, startup EV Rivian kerek kisaran harga IPO

Sekadar mengingatkan, Inggris telah memutuskan untuk melarang penjualan mobil diesel dan bensin baru mulai tahun 2030. Pemerintah Inggris memperkirakan negara itu akan membutuhkan sekitar 400.000 titik pengisian EV pada saat itu, meskipun Pateman-Jones mengatakan Connected Kerb yakin permintaan akan jauh lebih tinggi.

Menurut Asosiasi Produsen Otomotif Eropa, atau ACEA, penjualan mobil listrik di Inggris melonjak 88% dalam sembilan bulan pertama tahun 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tetapi sementara penjualan EV melonjak, keterlambatan dalam memasang infrastruktur pengisian daya menyebabkan hambatan. Kota-kota di Eropa dan AS yang berencana untuk menghentikan mesin pembakaran secara bertahap selama 15 tahun ke depan harus terlebih dahulu menyelesaikan masalah jutaan penduduk yang memarkir mobil mereka di jalan.

"Hambatan sebenarnya untuk membeli EV adalah kurangnya kenyamanan dalam infrastruktur pengisian daya dan kurangnya keandalan yang ada dalam infrastruktur pengisian daya saat ini," kata Pateman-Jones.

Awal tahun ini, Royal Dutch Shell juga mengatakan akan memperluas jaringan titik pengisian EV di Inggris dan bertujuan untuk memasang 50.000 pos di jalan pada tahun 2025 melalui unit pengisian daya di jalan.

Selanjutnya: Foxconn, VW, dan BASF siap investasi untuk mobil listrik di Indonesia




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×