kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Corona di Spanyol: Angka kematian di bawah 100 untuk pertama kalinya dalam dua bulan


Senin, 18 Mei 2020 / 07:58 WIB
Corona di Spanyol: Angka kematian di bawah 100 untuk pertama kalinya dalam dua bulan
ILUSTRASI. Pekerja medis di Barcelona, Spanyol. REUTERS/Nacho Doce


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MADRID. Kementerian kesehatan Spanyol pada hari Minggu mengatakan, angka kematian harian Spanyol akibat virus corona mengalami penurunan di bawah 100 untuk pertama kalinya dalam dua bulan. Kondisi ini terjadi saat beberapa bagian Spanyol bersiap untuk melonggarkan langkah-langkah penguncian lebih lanjut.

Melansir Reuters yang mengutip data Kementerian Kesehatan Spanyol, total kematian akibat virus naik 87 menjadi 27.650. Sementara jumlah kasus yang dikonfirmasi naik menjadi 231.350 dari 230.698.

Spanyol memberlakukan salah satu penguncian paling ketat di Eropa pada 14 Maret dalam upaya untuk menahan penyebaran virus. Karena sebagian besar populasi tetap terkurung di rumah mereka, tingkat infeksi baru dan kematian terus menurun. Hal ini yang mendorong pemerintah untuk mulai membuka kembali penguncian.

Baca Juga: Kasus virus corona Brasil sudah melampaui Italia dan Spanyol

Namun kepala darurat kesehatan Fernando Simon memperingatkan, bahwa angka kematian yang rendah pada hari Minggu dapat disebabkan oleh keterlambatan pelaporan pada akhir pekan.

Ditanya saat konferensi pers apakah otoritas kesehatan memiliki sumber daya yang cukup untuk menangani tingkat pasien saat ini, ia mengatakan: "Kementerian sedang mengumpulkan cadangan, tetapi sekarang ada cukup bahan untuk kebutuhan saat ini."

Baca Juga: Kematian akibat virus corona capai 300.000 orang, ini negara yang paling menderita

Seorang dokter di Madrid mengatakan kepada Reuters bahwa dia khawatir rumah sakit tidak akan mampu mengatasi jika ada lonjakan kedua penyakit itu.

"Saya harus mengatakan bahwa kami belum siap menghadapi gelombang kedua meskipun lebih kecil," kata dokter, yang tidak memberikan nama keduanya.

Ketika pemerintah mulai mencabut pembatasan pergerakan, pihak berwenang mempertimbangkan untuk memperluas penggunaan masker wajib pada angkutan umum untuk mencakup semua ruang publik.

Baca Juga: Cerita Nenek 113 Tahun di Spanyol yang Sembuh dari Corona

"Ada konsensus yang cukup bahwa kita harus memperkuat kewajiban penggunaan masker," jelas Menteri Kesehatan Salvador Illa saat konferensi pers.

Sejak hari Senin, penduduk Kepulauan Canary yang berpenduduk jarang di La Graciosa, El Hierro, dan La Gomera, dan Formentera di Balearic, akan dapat berjalan-jalan setiap saat sepanjang hari.

Namun, di Madrid dan Barcelona, ​​yang sangat terpukul virus corona, pembatasan yang lebih ketat akan tetap diberlakukan.

Baca Juga: Perbatasan Negara Mulai Dibuka, Uni Eropa Bersiap untuk Pariwisata Musim Panas?

Aksi unjuk rasa terus bermunculan di seluruh negeri dalam sepekan terakhir, di mana waga Spanyol yang tidak puas menyuarakan rasa frustrasi mereka pada penanganan krisis oleh pemerintah.

Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia akan meminta persetujuan parlemen untuk memperpanjang keadaan darurat negara itu hingga akhir Juni, ketika sebagian besar wilayah seharusnya kembali normal.




TERBARU

[X]
×