Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
Sebagai informasi, sebelumnya Reuters telah melaporkan Credit Suisse sedang mengalami guncangan keras karena penurunan saham dan obligasi.
Harga saham dan obligasi bank terbesar kedua di Swiss ini terjun bebas, setelah beredar rumor mengalami masalah serius soal permodalan dan likuiditas.
Sebagai gambaran, Credit Suisse berdiri pada 1856 di Swiss dan kini memiliki lebih dari 50.000 pegawai, beserta lebih dari 3.500 relation managers yang melayani klien secara global.
Baca Juga: Laba INTP Tergerus Biaya Energi, Simak Rekomendasi Sahamnya
Nilai dana kelolaannya mencapai CHF 1,6 triliun atau setara lebih dari 24 ribu triliun dalam kurs rupiah (Rp15,400/CHF1) pada 2021.
Konglomerasi Credit Suisse ini memiliki empat divisi bisnis utama. Wealth management, Bank Investasi, bank umum dan manajer investasi. Operasinya tersebar di Swiss, regional Eropa, Timur Tengah dan Afrika, regional Asia Pasifik dan regional Amerika.
Di Indonesia, mereka membuka layanan pialang saham melalui PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, yang beralamat di gedung Sampoerna Strategic Square, Setiabudi Jakarta Selatan.