Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kementerian pertahanan Taiwan mengumumkan, militer China mengirim 39 pesawat dan tiga kapal ke Taiwan dalam kurun waktu 24 jam ke Taiwan pada Kamis (22/12/2022).
Melansir AP, aksi intimidasi militer China terhadap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dan dikabarkan, Tentara Pembebasan Rakyat Partai Komunis telah mengirim pesawat atau kapal ke pulau itu hampir setiap hari.
Menurut Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan, antara pukul 06.00 pada Rabu (21/12/2022) hingga pukul 06.00 Kamis (22/12/2022), 30 pesawat China melintasi median Selat Taiwan, batas tidak resmi yang pernah diterima secara diam-diam oleh kedua belah pihak.
Berdasarkan diagram pola penerbangan yang disediakan oleh Taiwan, pesawat-pesawat itu terbang ke barat daya pulau dan kemudian secara horizontal sampai ke sisi tenggara sebelum menggandakan kembali. Di antara pesawat tersebut terdapat 21 jet tempur J-16, 4 pembom H-6 dan dua pesawat peringatan dini.
Taiwan mengatakan pihaknya memantau gerakan China melalui sistem misil berbasis daratnya, serta di kapal angkatan lautnya sendiri.
Baca Juga: Taiwan Selidiki TikTok Atas Dugaan Operasional Ilegal
Militer China mengadakan latihan militer besar-besaran pada bulan Agustus sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Beijing memandang kunjungan dari pemerintah asing ke pulau itu sebagai pengakuan de facto pulau itu sebagai pulau merdeka dan menentang terhadap klaim kedaulatan China.
Dalam latihan militer terbesarnya yang ditujukan ke Taiwan dalam beberapa dekade, China berlayar dengan kapal dan menerbangkan pesawat secara teratur melintasi median selat dan bahkan menembakkan rudal ke arah Taiwan yang akhirnya mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang.
Mengutip Reuters, sebagai aksi tanggapan, Taiwan mengirim pesawat tempur yang tidak ditentukan untuk memperingatkan pesawat China. Sementara itu, sistem rudal Taiwan memantau penerbangan militer China.
Baca Juga: Jepang, Inggris dan Italia Berkolaborasi Bangun Jet Tempur Bersama
Pemberitahuan terpisah dari pemerintah Taiwan mengatakan unit penelitian dan pengembangan kementerian pertahanan, Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan, mengadakan latihan penembakan rudal minggu ini di pantai tenggara pulau itu.
China, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya, telah meningkatkan tekanan dalam beberapa tahun terakhir di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu untuk menerima aturan Beijing. Pemerintah Taiwan menolak klaim China dan mengatakan menginginkan perdamaian tetapi akan mempertahankan diri jika diserang.