Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Bursa saham Hong Kong semakin digemari masyarakat China. Sejak Pemerintah Beijing membuka konektivitas atas bursa kedua wilayah, aliran dana investor China membanjiri Hong Kong. Indeks Hang Seng pun mengukir rekor baru.
Salah satu sebab lantaran saham di Hong Kong untuk jenis industri sejenis di pasar global, dipandang masih murah. Manajer Investasi China kini banyak membesut produk reksadana berbasis portofolio dari Hong Kong.
INDEKS bursa saham Hang Seng, kembali mencetak rekor tertingginya. Ini tak terlepas dari membanjirnya dana investor asal China, pasca terwujudnya koneksi antara bursa saham Hong Kong dengan Shanghai Stock Exchange China.
Pada penutupan perdagangan bursa Kamis (9/11), indeks Hang Seng ditutup di level 29.136,57. Angka ini melonjak 32,44% dari penutupan pada akhir tahun 2016 yang berada di posisi 22.000,56.
Pada saat hari, saat rekor baru indeks Hang Seng tercipta, pembelian bersih oleh investor China mencapai 9 miliar yuan. Angka ini setara US$ 1,36 miliar di bawah Shanghai-Hong Kong Stock Connect. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dari pembelian pada pekan sebelumnya, dan jauh di atas rata-rata pembelian pada pekan-pekan sebelumnya.
Tidak dipungkiri, investasi China di Hong Kong telah berkembang pesat pasca pemerintah Beijing meluncurkan skema koneksi lintas batas sejak tiga tahun silam. Adapun sejak tahun 2015 hingga Oktober 2017, total dana bersih investor China yang masuk ke bursa saham Hong Kong berjumlah 560 miliar yuan atau setara US$ 84,35 miliar.
"Setiap hari uang segar dari China mengalir ke saham-saham emiten perbankan dan developer," ujar Stanley Chan, Kepala Riset Emperor Securities Ltd, seperti diberitakan Reuters, Jumat (10/11). Dana investor China juga masuk lewat Shenzhen-Hong Kong Stock Connect, yang menjadi koneksi saluran lintas batas lainnya.
Perusahaan pengelola dana investasi China pun menambah produk investasi yang membidik investasi di Hong Kong, guna menarik lebih banyak investor retail. Semisal yang terjadi pada Harvest Fund Management Co.
Perusahaan manager investasi tersebut berhasil mengumpulkan dana masyarakat senilai US$ 1 miliar hanya dalam waktu 3 hari pada pekan lalu. Dana investasi yang terkumpul, akan diinvestasikan Harvest untuk menambah investasinya di Hong Kong. Adapun periode pengumpulan dana dengan target sebesar itu, jauh lebih cepat dari prediksi awal.
Hingga kini, ada sekitar 80 produk reksadana yang mencantumkan nama Hong Kong sedang diproses otoritas pasar modal China untuk memperoleh izin. Produk ini menjanjikan 80% portofolionya berisi saham-saham di bursa Hong Kong.
"Manajer investasi China semakin banyak yang membeli saham-saham di Hong Kong, berdasarkan valuasi harga yang masih rendah jika dibandingkan dengan standar saham global sejenis," tutur Ma Xixun, Direktur Eksekutif PinPoint.
Ding Ou, seorang investor China yang baru mempelajari bursa Hong Kong menyatakan penyesalan karena tak membeli saham Tencent, yang melantai di bursa Hong Kong. Sebab, sepanjang tahun ini harga saham Tencent sudah melesat dua kali lipat.