kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Danone perkuat akar bisnis di Asia & Afrika


Selasa, 30 Desember 2014 / 06:30 WIB
Danone perkuat akar bisnis di Asia & Afrika
ILUSTRASI. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan kata sambutan pada acara Press Conference Peluncuran Cikarang International City (CINITY), Rabu, (1/2/2023). Tribunnews/Jeprima


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

PARIS. Pasar Asia dan Afrika masih menjadi sasaran ekspansi Danone sepanjang tahun ini. Perusahaan Prancis ini mencari peluang merger dan akuisisi di negara-negara berkembang. Danone melihat pertumbuhan permintaan produk-produk olahan susu di negara-negara yang memiliki kelas menengah besar.

"Kami akan melanjutkan perluasan kapasitas dengan agresif dan membangun platform pengembangan di wilayah-wilayah yang bertumbuh cepat, terutama Asia dan Afrika," kata Danone seperti dikutip Nikkei Asia, kemarin.

Danone memperkuat akar bisnis di wilayah Afrika sejak tahun lalu hingga menjelang akhir tahun ini. Awal November 2014, Danone mengumumkan peningkatan kepemilikan saham di Centrale Laitiere 20% menjadi lebih dari 90%. Danone menghabiskan dana € 278 juta di perusahaan susu asal Maroko ini.

Centrale Laitiere menggenggam lebih dari 60% pangsa pasar Maroko. Perusahaan ini memperluas jaringan distribusi dan pusat penjualan. Penjualan tahunan Centrale Laitiere mencapai € 500 juta.

Tahun lalu, Danone membeli 49% saham perusahaan produk beku olahan susu Fan Milk di Afrika Barat dan 40% saham Brookside Dairy di Kenya. Fan Milk memiliki basis konsumen yang luas di enam negara Afrika Barat, termasuk Nigeria dan Ghana.

Brookside menguasai pasar negara Afrika Timur seperti Kenya, Uganda dan Tanzania. Dengan menambah kepemilikan saham di tiga perusahaan di wilayah utara, barat dan timur Afrika, Danone berharap bisa memperkuat akar bisnis di benua hitam.

Pasar lain untuk strategi pertumbuhan Danone adalah China. Akhir Oktober 2014, Danone mengumumkan akuisisi 25% saham produsen susu bubuk Yashili International senilai € 437 juta. Pemegang saham mayoritas Yashili adalah Mengniu Dairy yang kini memegang 68% saham.

Kepemilikan saham Mengniu di Yashili akan turun lagi menjadi 51% setelah Danone memperbesar kepemilikan. Pasar China menjadi bidikan menarik bagi Danone. Pasalnya, pasar susu bubuk di Negeri Panda ini diprediksi naik dua kali lipat menjadi € 25 miliar pada tahun 2017.

Pada tahun 2009, Danone menggenggam 10,6% pasar susu bubuk di China. Bisnis produk susu dan turunannya memang menjadi bisnis terbesar Danone, disusul segmen nutrisi bayi, air mineral dan medical nutrition yang berniat dijual. Sepanjang tahun lalu, produk-produk susu mengontribusi € 11,8 miliar penjualan Danone secara global. Penjualan terbesar berada di Rusia, Amerika Serikat, Prancis dan Spanyol.

Bisnis air mineral lewat Aqua menjadi kontributor terbesar penjualan Danone di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat kelima dari sisi kontribusi penjualan Danone sepanjang tahun lalu dengan porsi laba 6%. Danone pun membeli Sari Husada dan Nutricia di Indonesia.

Danone memiliki Biskuat dan Milkuat. Akhir November lalu, Danone menjual Milkuat ke Grup Indofood.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×