kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dapatkah orang yang sudah divaksinasi menyebarkan virus Covid-19? Ini jawaban ilmuwan


Sabtu, 03 April 2021 / 09:56 WIB
Dapatkah orang yang sudah divaksinasi menyebarkan virus Covid-19? Ini jawaban ilmuwan
ILUSTRASI. CDC AS pada hari Kamis (1/4/2021) menarik kembali pernyataan kontroversial yang dibuat oleh direkturnya, Dr. Rochelle Walensky. Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/Handout via REUTERS.


Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada hari Kamis (1/4/2021) menarik kembali pernyataan kontroversial yang dibuat oleh direkturnya, Dr. Rochelle Walensky. 

Sebelumnya, Walensky mengatakan bahwa orang yang divaksinasi terhadap virus corona tidak pernah terinfeksi atau menularkan virus kepada orang lain.

Melansir The New York Times, penegasan tersebut mempertanyakan tindakan pencegahan yang telah didesak oleh CDC kepada orang-orang yang telah divaksinasi untuk dilakukan pada bulan lalu, seperti mengenakan masker dan berkumpul hanya dalam kondisi terbatas dengan orang-orang yang tidak divaksinasi.

“Dr. Walensky berbicara secara luas selama wawancara ini. Ada kemungkinan bahwa beberapa orang yang telah divaksinasi penuh bisa terkena Covid-19. Tidak jelas apakah mereka dapat menyebarkan virus ke orang lain. Kami terus mengevaluasi buktinya."

Baca Juga: CDC: Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna mengurangi risiko infeksi hingga 90%

 kata juru bicara agensi kepada The New York Times. 

CDC kemudian menanggapi sebagian kritik dari para ilmuwan yang mencatat bahwa penelitian saat ini jauh dari cukup untuk mengklaim bahwa orang yang divaksinasi tidak dapat menyebarkan virus.

"Data menunjukkan bahwa jauh lebih sulit bagi orang yang divaksinasi untuk terinfeksi, tetapi jangan berpikir sedetik pun bahwa mereka tidak dapat terinfeksi," kata Paul Duprex, direktur Pusat Penelitian Vaksin di Universitas Pittsburgh.

Baca Juga: Pakar: Covid-19 tidak akan pernah berakhir




TERBARU

[X]
×