kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -25,00   -0,15%
  • IDX 7.536   21,27   0,28%
  • KOMPAS100 1.062   1,58   0,15%
  • LQ45 795   -1,63   -0,20%
  • ISSI 255   1,24   0,49%
  • IDX30 414   -1,13   -0,27%
  • IDXHIDIV20 471   -2,59   -0,55%
  • IDX80 120   0,02   0,02%
  • IDXV30 123   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 132   -0,65   -0,49%

Dari Kartu Pokémon ke Triliuner, Kisah Inspiratif Lucy Guo Bangun Kerajaan Teknologi


Selasa, 05 Agustus 2025 / 21:43 WIB
Dari Kartu Pokémon ke Triliuner, Kisah Inspiratif Lucy Guo Bangun Kerajaan Teknologi
Lucy Guo, pendiri sekaligus mantan petinggi Scale AI. Lucy Guo kini menyandang predikat sebagai triliuner perempuan termuda di dunia dengan kekayaan mencapai US$ 1,3 miliar atau Rp 21,3 triliun.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Meski bergelimang harta, Guo menjalani hidup sederhana. Ia pernah terbang gratis dengan buddy pass milik temannya dan mencari cara makan gratis di bandara, seperti masuk lounge AmEx dengan tiket yang bisa dibatalkan. 

Ia juga menggunakan mobil Honda Civic tua dan membeli pakaian dari Shein. “Saya enggak peduli orang lihat saya naik Civic. Toh, enggak ada yang tahu saya siapa,” ujarnya.

Namun, ia juga pernah menjalani gaya hidup glamor: berpesta dengan selebritas seperti Billie Eilish, menghadiri festival musik, hingga menyelenggarakan festival sendiri bernama Lucypalooza, lengkap dengan lemur dan ular di kondominium mewahnya di Miami.

Dalam beberapa tahun terakhir, Guo lebih memilih hidup minimalis dengan prinsip: 

Baca Juga: Jadi Triliuner di Usia 30 Tahun, Lucy Guo Kerja Keras dari Pagi Hingga Larut Malam

“Bertindaklah seperti orang bangkrut, tetaplah kaya.” Ia mengakui gaya hidup mewahnya dulu adalah upaya mengatasi rasa tidak aman. Kini, ia merasa tak perlu lagi membuktikan apa pun kepada siapa pun.

Di luar dunia bisnis, Guo sangat peduli terhadap kebugaran. Ia bangun pukul 5 pagi untuk mengikuti kelas HIIT, dan pada April 2025 telah menyelesaikan 3.000 sesi latihan. Bahkan saat bepergian, ia tetap bekerja delapan jam sehari dan belum pernah benar-benar berlibur.

Ia juga aktif dalam kegiatan filantropi, khususnya untuk mendukung pendidikan dan perempuan di bidang teknologi. Ia menyumbang US$ 500.000 kepada almamaternya, Carnegie Mellon, untuk membantu mahasiswa ilmu komputer dan mengatasi stereotip gender dalam industri teknologi.

Baca Juga: Jadi Triliuner di Usia 30 Tahun, Lucy Guo Kerja Keras dari Pagi Hingga Larut Malam

Bagi para calon wirausahawan, Guo punya nasihat sederhana: "Hiduplah di bawah kemampuan Anda." 

Menurutnya, banyak orang gagal menabung karena langsung menaikkan gaya hidup begitu memiliki penghasilan lebih besar. 

“Semakin banyak uang yang Anda tabung, semakin banyak yang bisa Anda investasikan dan itu akan terus berkembang seiring waktu,” pungkasnya. 

Selanjutnya: Judi Online Kini Jadi Ancaman Nasional

Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Bilang, Kutukan Bitcoin Agustus buat Investor Bitcoin Lebih Kaya




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×