Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan
WASHINGTON. Jumlah tenaga kerja pada bulan Mei 2015 di Amerika Serikat (AS) meningkat lebih baik ketimbang prediksi. Kenaikan jumlah tenaga kerja mencapai 280.000 pada bulan kelima tahun ini.
Membaiknya jumlah payroll ini memicu spekulasi bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tahun ini, lebih cepat ketimbang permintaan Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) pada tahun depan.
"Dengan kondisi ini, sudah patut normalisasi moneter dimulai tahun ini," kata William C. Dudley, Presiden The Fed New York kepada Bloomberg.
Dudley merupakan anggota Federal Open Market Committe (FOMC) yang dinilai lebih optimistis ketimbang rekan-rekannya yang lain. Dudley juga merupakan orang kepercayaan Gubernur The Fed, Janet Yellen.
Para trader derivatif pasar uang menaikkan taruhan bahwa The Fed akan menaikkan bunga tahun ini. Pasar future meramal kenaikan bunga akan terjadi Oktober nanti. Namun sebagian besar ekonom dan pengamat memperkirakan kenaikan akan terjadi pada September 2015.
Guy Berger, ekonom RBS Securities mengatakan, pesan paling konsisten dari regulator pekan lalu adalah, keputusan suku bunga sangat tergantung pada data. "Pekan lalu muncul data yang besar dan menegaskan kenaikan suku bunga pada September," kata Berger.
FOMC akan rapat 16-17 Juni untuk menyusun strategi moneter. Pada pertemuan terakhir April lalu, sebagian besar anggota FOMC tidak mempertimbangkan kenaikan suku bunga bulan ini.
Suku bunga acuan The Fed bertahan hampir 0% sejak Desember 2008, setelah rontoknya pasar keuangan. Spekulasi kenaikan suku bunga acuan AS merebak sejak tahun lalu.
Michael Feroli, Kepala Ekonom JPMorgan Chase & Co mengatakan, FOMC harus optimistis mengingat data tenaga kerja yang membaik bulan Mei. Penambahan payroll ini merupakan penambahan terbesar sejak Desember.
Memang, tingkat pengangguran naik tipis menjadi 5,5% ketimbang 5,4% pada April. Tapi, kenaikan tersebut disebabkan penduduk AS yang mencari pekerjaan baru. "Data bulan Mei ini seharusnya menambah keyakinan FOMC bahwa pelemahan ekonomi di kuartal pertama hanya merupakan transisi," kata Feroli.