Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - LONDON. Penelitian terbaru di Inggris menunjukkan hasil yang sangat positif terkait efektivitas vaksin Covid-19 AstraZeneca yang belakangan sering disorot karena efek sampingnya yang cukup berbahaya.
Temuan ini diharapkan bisa membawa Inggris ke babak baru dalam langkah menyelesaikan krisis Covid-19. Inggris jadi salah satu negara yang mencatat angka kematian terburuk di dunia hingga saat ini.
Di sisi lain, Inggris juga menjadi salah satu negara tercepat yang meluncurkan program vaksinasi. Vaksin AstraZeneca yang diteliti di Universitas Oxford juga jadi salah satu jenis vaksin yang paling banyak digunakan saat ini di dunia.
Public Health England (PHE) mengatakan pada hari Kamis (20/5), bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca mungkin sekitar 85% hingga 90% efektif melawan Covid-19 dengan gejala. Meskipun begitu, PHE mengingatkan bahwa masih belum memiliki data yang cukup untuk menyimpulkan.
Baca Juga: Di negara ini, sebagian warga anggap vaksin Covid-19 adalah setan
Dilansir dari Reuters, temuan awal PHE adalah yang pertama terkait keefektifan dua dosis AstraZeneca dalam penggunaan di dunia nyata. Tetapi tetap meyakinkan bahwa hasilnya tidak akan benar-benar jelas sampai lebih banyak bukti terkumpul.
Dalam laporan mingguannya, berdasarkan penelitian Universitas Oxford, PHE memperkirakan efektivitas vaksin AstraZeneca mencapai 89%. Angka itu cukup sebanding dengan 90% milik vaksin Pfizer/BioNTech.
"Data terbaru ini memperlihatkan dampak luar biasa dari dua dosis vaksin tersebut, dengan dosis kedua vaksin AstraZeneca mampu memberikan perlindungan hingga 90%," ungkap Nadhim Zahawi, Menteri Tingkat Rendah Parlementer untuk Pengerahan Vaksin Covid-19.
Pihak AstraZeneca juga menyambut baik temuan baru dari PHE pekan ini, menyebutnya sebagai bukti penting terkait keefektifan vaksin mereka melawan Covid-19.
Vaksin Pfizer dan AstraZeneca telah digunakan di Inggris masing-masing sejak bulan Desember dan Januari lalu, disusul oleh vaksin Moderna pada bulan April.