Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Untuk pertama kali dalam empat hari belakangan, harga emas kembali mengalami penurunan. Anjloknya harga si kuning mentereng ini disebabkan penguatan dolar dan anjloknya harga minyak dunia. Alhasil, hal itu semakin mengurangi daya tarik emas sebagai alternatif investasi.
Memang, pergerakan harga emas selalu bergerak ke arah yang berlawanan dengan dolar. Biasanya, kenaikan harga minyak akan mendongkrak permintaan emas sebagai lindung nilai terhadap investasi. Sayangnya, hari ini, dolar mengalami penguatan sebesar 1% terhadap euro. Selain itu, harga minyak di bursa New York juga mengalami penurunan.
“Adanya rebound terhadap dolar dan turunnya harga minyak dunia memantik korelasi teknis terhadap harga emas,” jelas Kazuhiko Saito, strategist Interes Management Co di Tokyo. Saito juga bilang, terjadinya rally di pasar bursa hari ini juga mengurangi posisi emas sebagai save haven.
Asal tahu saja, pada pukul 13.10 waktu Singapura, harga emas untuk kontrak pengantaran cepat mengalami penurunan 1,6% menjadi US$ 808,80 per troy ounce. Sebelumnya, harga emas berada pada posisi US$ 813,57. Kemarin, harga emas sempat menyentuh level US$ 829,38 per troy ounce yang merupakan harga tertinggi sejak 16 Oktober lalu.
Selain itu, harga emas untuk pengantaran Oktober di Tokyo Commodity Exchange naik menjadi 2.467 yen per gram atau US$ 794 per troy ounce dari harga pembukaan.