kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Defisit anggaran Amerika Serikat capai rekor tertinggi


Selasa, 13 April 2021 / 14:38 WIB
Defisit anggaran Amerika Serikat capai rekor tertinggi


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mencatatkan defisit anggaran tertinggi sebesar US$ 600 miliar pada Maret 2021 karena paket bantuan stimulus terus membengkak untuk tangani pandemi. 

Ini merupakan rekor defisit bulanan tertinggi ketiga dengan selisih US$ 864 miliar pada Juni 2020 dan US$ 738 miliar pada April 2020. Sementara defisit Maret tahun sebelumnya senilai US$ 119 miliar, termasuk penerimaan negara US$ 268 miliar dan pengeluaran US$ 927 miliar. 

Akibatnya, defisit untuk enam bulan pertama tahun fiskal 2021 juga membengkak ke rekor tertinggi mencapai US$ 1,70 triliun. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan defisit US$ 743 miliar untuk periode tahun sebelumnya. 

Reuters pada Selasa (13/4), menyebutkan pandemi pada enam bulan pertama 2020 justru tidak berdampak besar pada anggaran negara karena bantuan yang diberikan juga tidak terlalu besar. Departemen Keuangan AS mengatakan, bantuan mulai meningkat pada bulan - bulan berikutnya. 

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 berada di dekat level tertinggi sepanjang masa

Di sisi lain, kenaikan pemasukan negara sebesar 13%  didukung oleh peningkatan pajak yang dipotong dari penduduk individu. Pajak ini mewakili pendapatan yang kuat di antara orang - orang Amerika dengan bayaran lebih tinggi dan mereka dapat bekerja dari jarak jauh.

Selain itu, juga terjadi peningkatan jumlah pekerjaan secara keseluruhan dibandingkan dengan perusahaan besar. Mengingat, pada Maret 2020 lalu terjadi penurunan jumlah pekerjaan karena banyak pemutusan hubungan kerja di awal pandemi. 

Sayangnya, pengeluaran bulan Maret juga ikut meningkat sebesar US$ 339 miliar dalam pembayaran langsung sebesar US$ 1.400 yang dikirim ke banyak orang di bawah Undang-Undang Rencana Penyelamatan Amerika yang disahkan bulan lalu.

Guna mengantisipasi dampak pandemi, pemerintah mengeluarkan dana paket stimulus lebih banyak senilai US$ 1,9 triliun. Bantuan tersebut akan diberikan dalam beberapa bulan mendatang dan kemungkinan pengeluaran pemerintah tetap tinggi. 

Pada periode yang sama, pengeluaran pemerintah mencapai rekor US$ 3,410 triliun. Sementara pemasukan mencapai US$ 1,704 triliun dan total pembayaran langsung mencapai US$ 487 miliar termasuk dari paket stimulus akhir tahun yang disahkan oleh pemerintah sebelumnya. 

Selanjutnya: AS terus dekati Israel demi bisa kembali ke kesepakatan nuklir Iran




TERBARU

[X]
×