Sumber: Reuters, BBC | Editor: Asnil Amri
BANGKOK. Pengunjuk rasa anti pemerintah Thailand berhasil memblokir sebagian lokasi yang dijadikan tempat pemungutan suara pemilu di Thailand. Setidaknya, seperlima lokasi pemungutan suara berhasil diblokir oleh penentang yang ingin menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra itu.
Ada sembilan provinsi yang tidak menyelenggarakan pemilihan pada hari Minggu lalu, karena diboikot oleh partai oposisi utama. Suthep Thaugsuban selaku pemimpin protes mengatakan, akan memimpin aksi unjuk rasa ke Bangkok hari Senin ini.
Dia bersumpah memberikan tekanan semaksimal mungkin guna membersihkan sistem politik Thailand dari pengaruh keluarga Shinawatra."Setelah dua bulan protes, pemilu hanya memperkuat posisi Yingluck, tapi masalahnya belum berakhir setelah pemilu," kata Kan Yuanyong , direktur Siam Intelligence Unit think-tank.
"Kita akan melihat kelanjutan dari konflik , kebuntuan tetap dan kemungkinan kekerasan yang lebih bisa meningkat, " jelasnya. Komisi Pemilihan Umum mengatakan, pihaknya memperkirakan adanya gugatan hukum yang diajukan pada Senin.
Namun pihak pemerintah mengklaim, 89% tempat pemungutan suara beroperasi normal tanpa ada gangguan dari oposisi. Yingluck bilang, pemilu yang diselenggarakannya adalah solusi untuk menyelamatkan suara rakyat. "Pemilu ini bagian dari proses demokrasi," katanya kepada wartawan.
Pemilihan hari Minggu itu kontras dengan kondisi tiga tahun lalu, ketika itu Yingluck berhenti bekerja sebagai eksekutif perusahaan dan memilih ikut pemilu.