Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasar saham di sepanjang tahun 2018, memberikan pengaruh besar bagi tingkat kekayaan para miliarder kelas dunia. Ada sebagian miliarder yang menjadi kaya raya, dan sebagai lagi justru kekayaannya lenyap.
Menurut Bloomberg Billionaires Indeks, sebanyak 500 orang terkaya di dunia telah kehilangan US$ 452 miliar tahun ini. Itu kebalikan dari tahun 2017 ketika mereka menambahkan US$ 1 triliun untuk tiap kekayaannya.
Miliarder asal Amerika mencatat kerugian terbesar tahun ini, yaitu harus kehilangan kekayaannya mencapai US$ 76 miliar. Mayoritas harus menanggung rugi dari investasi di pasar saham per Desember 2018.
Mark Zuckerberg adalah miliarder yang ketiban sial tahun ini. Kekayaan bos Facebook ini terjun bebas, atau turun hampir US$ 20 miliar. Miliarder lainnya adalah Wang Juanlin, Jack Ma dan Ma Huateng yang menjadi tiga dari 10 pecundang terbesar tahun ini.
Tingkat kekayaan 50 orang merosot signifikan menurut di Bloomberg Billionaires Indeks, termasuk 11 dari China atau Hong Kong, sembilan dari Amerika Serikat dan empat dari Rusia.
Bahkan di antara mereka ada yang keluar dari daftar orang terkaya, yaitu Adrej Babis, Perdana menteri Republik Ceko yang kekayaanya berasal dari perusahaan kimia dan pertanian, Agrofert.
Selain itu, ada taipan Rusia Oleg Deripaska, yang kekayaan bersihnya jatuh ke rekor terendah karena saham Rusia jatuh. Ditambah lagi ada kekhawatiran bahwa perusahaan raksasa penghasil alumunium itu bisa menghentikan produksi karena sanksi dari AS.
Di samping itu, 12 miliarder pada peringkat tersebut meninggal dunia tahun ini, termasuk Paul Allen dari Microsoft Corp, pengembang real estate Hong Kong Walter Kwok dan Vichai Srivaddhanaprabha, pemilik klub sepak bola Liga Premier Leicester City.
Meski sebagian miliarder yang merugi, tapi sebagian lagi sukses mengumpulkan pundi-pundi kekayaanya. Salah satunya adalah Rin Sweeney. Popularitas Fornite, memaksa banyak orang masuk bisnis video game, dan membuat pemiliknya memperoleh kekayaan sebesar US$ 7,2 miliar pada tahun 2018.
Kemudian Autry Stephens memiliki kekayaan US$ 11,4 miliar setelah LP Endeavour Energy Resources memberikan tawaran sebesar US$ 15 miliar atas perusahaan minyak tersebut.
“2018 adalah tahun yang baik untuk menciptakan kekayaan. Padahal itu adalah tahun yang sulit di pasar keuangan, tetapi bagi orang-orang yang menciptakan kekayaan melalui perusahaan, ekonomi itu sendiri sangat kuat,” kata Michael Zeuner, mitra pengelola Kantor Keluarga WE, seperti dikutip dari lama Bloomberg, Senin (31/12).