Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. SpaceX kembali mengalami kegagalan dalam uji coba peluncuran Starship tahun ini.
Dalam percobaan kedelapan secara keseluruhan, dan kedua kalinya tahun ini untuk mengirimkan satelit tiruan, pesawat luar angkasa tersebut meledak di udara dan kehilangan kontak dengan pusat kendali sebelum jatuh kembali ke Bumi.
If NASA had the failure rate SpaceX does, Elon Musk would be firing everyone and Congress would be demanding to know where the money is going. pic.twitter.com/FnRTNQCE6S — ݕʰݕưݕ߰ݕհݕҰݕ–_ݔްݕưݕðݕ (@SundaeDivine) March 7, 2025
Detail Peluncuran dan Kegagalan Starship
Mengutip Unilad, pada 3 Maret 2025 pukul 17:30 waktu setempat di Starbase, Texas, Starship meluncur dengan membawa satelit tiruan. Awalnya, proses peluncuran berjalan sesuai rencana.
Baca Juga: Roket Starship SpaceX Meledak di Luar Angkasa, Serpihan Jatuh di Karibia
Booster Super Heavy berhasil menyalakan 33 mesin Raptor dan membawa Starship melalui tahap awal pendakian. Dua setengah menit setelah peluncuran, mesin Super Heavy dimatikan kecuali tiga unit untuk memfasilitasi pemisahan tahap panas.
Namun, setelah pemisahan, terjadi kendala teknis yang mengganggu perjalanan Starship. Laporan resmi SpaceX menjelaskan bahwa beberapa mesin Raptor gagal berfungsi akibat insiden energi tinggi di bagian belakang pesawat. Kejadian ini menyebabkan hilangnya kendali arah serta komunikasi dengan pusat kendali.
#SpaceX #Starship we are taking cover here in the Ragged Islands, Bahamas. Cross your fingers for us! pic.twitter.com/ncwGcFhC1B — GeneDoctor (@GeneDoctorB) March 6, 2025
Dampak dan Implikasi Kegagalan
Insiden ini memicu "rapid unscheduled disassembly", istilah yang digunakan SpaceX untuk menggambarkan kehancuran tak terduga dari pesawat luar angkasa. Kontak terakhir dengan Starship terjadi sekitar 9 menit 30 detik setelah lepas landas.
Kegagalan ini juga berdampak pada lalu lintas udara. Sejumlah bandara di Florida, termasuk Miami dan Orlando, sempat menghentikan penerbangan sementara untuk menghindari kemungkinan bahaya akibat puing-puing yang jatuh.
Baca Juga: Elon Musk menuduh Zelenskyy Menginginkan 'Perang Selamanya' dengan Rusia
Di media sosial, beredar video dan laporan warga di Bahama yang menyaksikan puing-puing Starship terbakar di langit. Beberapa orang bahkan mengungkapkan bahwa mereka mencari perlindungan karena khawatir akan dampaknya.
Tanggapan SpaceX dan Langkah Selanjutnya
Dalam pernyataan resmi, SpaceX menyatakan bahwa mereka segera berkoordinasi dengan FAA, ATO (Air Traffic Control), dan otoritas keselamatan lainnya untuk menindaklanjuti insiden ini. Mereka juga memastikan bahwa peluncuran telah dilakukan dalam koridor aman, sehingga tidak membahayakan masyarakat di darat, laut, maupun udara.
SpaceX menegaskan bahwa tidak ada bahan beracun dalam puing-puing Starship yang jatuh. Selain itu, dampak terhadap lingkungan, termasuk ekosistem laut dan kualitas air, diperkirakan minimal. Namun, warga yang menemukan potongan puing diminta untuk segera melaporkannya kepada otoritas setempat.
Dalam keterangannya, SpaceX berkomitmen untuk menganalisis data penerbangan guna memahami akar permasalahan dan meningkatkan keandalan Starship. Mereka juga berencana bekerja sama dengan FAA untuk melakukan investigasi menyeluruh serta menerapkan langkah-langkah perbaikan untuk uji coba selanjutnya.