kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.840   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.383   -58,47   -0,91%
  • KOMPAS100 912   -10,96   -1,19%
  • LQ45 713   -10,61   -1,47%
  • ISSI 202   -0,51   -0,25%
  • IDX30 372   -5,14   -1,36%
  • IDXHIDIV20 452   -7,07   -1,54%
  • IDX80 104   -1,22   -1,17%
  • IDXV30 110   -1,81   -1,62%
  • IDXQ30 122   -1,79   -1,44%

Detik-detik Mencekam, Starship SpaceX Meledak dan Hujani Langit dengan Puing-Puing


Sabtu, 08 Maret 2025 / 17:05 WIB
Detik-detik Mencekam, Starship SpaceX Meledak dan Hujani Langit dengan Puing-Puing
ILUSTRASI. SpaceX kembali mengalami kegagalan dalam uji coba peluncuran Starship tahun ini pesawat luar angkasa tersebut meledak di udara. REUTERS/Joe Skipper/File Photo


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. SpaceX kembali mengalami kegagalan dalam uji coba peluncuran Starship tahun ini.

Dalam percobaan kedelapan secara keseluruhan, dan kedua kalinya tahun ini untuk mengirimkan satelit tiruan, pesawat luar angkasa tersebut meledak di udara dan kehilangan kontak dengan pusat kendali sebelum jatuh kembali ke Bumi.

Detail Peluncuran dan Kegagalan Starship

Mengutip Unilad, pada 3 Maret 2025 pukul 17:30 waktu setempat di Starbase, Texas, Starship meluncur dengan membawa satelit tiruan. Awalnya, proses peluncuran berjalan sesuai rencana.

Baca Juga: Roket Starship SpaceX Meledak di Luar Angkasa, Serpihan Jatuh di Karibia

Booster Super Heavy berhasil menyalakan 33 mesin Raptor dan membawa Starship melalui tahap awal pendakian. Dua setengah menit setelah peluncuran, mesin Super Heavy dimatikan kecuali tiga unit untuk memfasilitasi pemisahan tahap panas.

Namun, setelah pemisahan, terjadi kendala teknis yang mengganggu perjalanan Starship. Laporan resmi SpaceX menjelaskan bahwa beberapa mesin Raptor gagal berfungsi akibat insiden energi tinggi di bagian belakang pesawat. Kejadian ini menyebabkan hilangnya kendali arah serta komunikasi dengan pusat kendali.

Dampak dan Implikasi Kegagalan

Insiden ini memicu "rapid unscheduled disassembly", istilah yang digunakan SpaceX untuk menggambarkan kehancuran tak terduga dari pesawat luar angkasa. Kontak terakhir dengan Starship terjadi sekitar 9 menit 30 detik setelah lepas landas.

Kegagalan ini juga berdampak pada lalu lintas udara. Sejumlah bandara di Florida, termasuk Miami dan Orlando, sempat menghentikan penerbangan sementara untuk menghindari kemungkinan bahaya akibat puing-puing yang jatuh.

Baca Juga: Elon Musk menuduh Zelenskyy Menginginkan 'Perang Selamanya' dengan Rusia

Di media sosial, beredar video dan laporan warga di Bahama yang menyaksikan puing-puing Starship terbakar di langit. Beberapa orang bahkan mengungkapkan bahwa mereka mencari perlindungan karena khawatir akan dampaknya.

Tanggapan SpaceX dan Langkah Selanjutnya

Dalam pernyataan resmi, SpaceX menyatakan bahwa mereka segera berkoordinasi dengan FAA, ATO (Air Traffic Control), dan otoritas keselamatan lainnya untuk menindaklanjuti insiden ini. Mereka juga memastikan bahwa peluncuran telah dilakukan dalam koridor aman, sehingga tidak membahayakan masyarakat di darat, laut, maupun udara.

SpaceX menegaskan bahwa tidak ada bahan beracun dalam puing-puing Starship yang jatuh. Selain itu, dampak terhadap lingkungan, termasuk ekosistem laut dan kualitas air, diperkirakan minimal. Namun, warga yang menemukan potongan puing diminta untuk segera melaporkannya kepada otoritas setempat.

Dalam keterangannya, SpaceX berkomitmen untuk menganalisis data penerbangan guna memahami akar permasalahan dan meningkatkan keandalan Starship. Mereka juga berencana bekerja sama dengan FAA untuk melakukan investigasi menyeluruh serta menerapkan langkah-langkah perbaikan untuk uji coba selanjutnya.



TERBARU

[X]
×