kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Dewan Pengawas Nuklir PBB tingkatkan tekanan ke Iran terkait situs yang dicurigai


Jumat, 19 Juni 2020 / 18:24 WIB
Dewan Pengawas Nuklir PBB tingkatkan tekanan ke Iran terkait situs yang dicurigai
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A display featuring missiles and a portrait of Iran's Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei is seen at Baharestan Square in Tehran, Iran September 27, 2017. Picture taken September 27, 2017. Nazanin Tabatabaee Yazdi/TIMA via REUTERS ATTENTION


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - VIENNA. Dewan Pengawas Nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Jumat (19/6) meminta Iran untuk berhenti menolak akses Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) ke dua lokasi yang diduga bekas tempat nuklir dan bekerja sama sepenuhnya dengan badan itu.

IAEA dalam laporannya mengatakan situs-situs yang dicurigai tersebut masih dapat menampung bahan-bahan nuklir yang jejaknya sampai saat ini belum diumumkan Iran.

Baca Juga: Program nuklir Teheran, Rusia: AS tidak punya hak untuk menghukum Iran

Karena itu, Prancis, Inggris dan Jerman telah mengajukan teks resolusi untuk mendesak PBB meminta Iran bekerjasama sepenuhnya dengan IAEA dan meminta agar tidak ada penundaan dalam menyediakan akses ke agenIAEA menunju lokasi tersebut.

Mengutip Reuters, dalam kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan negara-negara besar dan berdasarkani informasi dari badan inteligen IAEA dan Amerika Serikat (AS) serta inteligen Israel diyakni bahwa masih ada aktivitas di tempat yang sudah lama ditutup tersebut.

Baca Juga: Ternyata, Iran sedang bersiap membangun kapal selam bertenaga nuklir

IAEA mencurigai kegiatan tersebut berhubungan dengan pengembangan senjata nuklir yang dilakukan pada awal 2000-an di lokasi-lokasi ini.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×