kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Dewan Pengawas Nuklir PBB tingkatkan tekanan ke Iran terkait situs yang dicurigai


Jumat, 19 Juni 2020 / 18:24 WIB
Dewan Pengawas Nuklir PBB tingkatkan tekanan ke Iran terkait situs yang dicurigai
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A display featuring missiles and a portrait of Iran's Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei is seen at Baharestan Square in Tehran, Iran September 27, 2017. Picture taken September 27, 2017. Nazanin Tabatabaee Yazdi/TIMA via REUTERS ATTENTION


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - VIENNA. Dewan Pengawas Nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Jumat (19/6) meminta Iran untuk berhenti menolak akses Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) ke dua lokasi yang diduga bekas tempat nuklir dan bekerja sama sepenuhnya dengan badan itu.

IAEA dalam laporannya mengatakan situs-situs yang dicurigai tersebut masih dapat menampung bahan-bahan nuklir yang jejaknya sampai saat ini belum diumumkan Iran.

Baca Juga: Program nuklir Teheran, Rusia: AS tidak punya hak untuk menghukum Iran

Karena itu, Prancis, Inggris dan Jerman telah mengajukan teks resolusi untuk mendesak PBB meminta Iran bekerjasama sepenuhnya dengan IAEA dan meminta agar tidak ada penundaan dalam menyediakan akses ke agenIAEA menunju lokasi tersebut.

Mengutip Reuters, dalam kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan negara-negara besar dan berdasarkani informasi dari badan inteligen IAEA dan Amerika Serikat (AS) serta inteligen Israel diyakni bahwa masih ada aktivitas di tempat yang sudah lama ditutup tersebut.

Baca Juga: Ternyata, Iran sedang bersiap membangun kapal selam bertenaga nuklir

IAEA mencurigai kegiatan tersebut berhubungan dengan pengembangan senjata nuklir yang dilakukan pada awal 2000-an di lokasi-lokasi ini.



TERBARU

[X]
×