Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Perusahaan logistik global DHL mengumumkan rencana pemangkasan sekitar 8.000 pekerja di Jerman pada tahun ini sebagai bagian dari strategi penghematan lebih dari 1 miliar euro (US$1,08 miliar) hingga 2027.
Langkah ini diumumkan setelah perusahaan melaporkan penurunan 7% dalam laba operasional tahunan.
Pengumuman tersebut disambut positif oleh pasar, dengan saham DHL melonjak sekitar 10% dan mencapai level tertinggi dalam tiga tahun pada pukul 10.26 GMT.
Baca Juga: Tingkatkan Kemudahan Pengiriman Internasional, DHL Express Buka Gerai Layanan Baru
PHK Tuai Kritik
Serikat pekerja Verdi mengkritik rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dan mendesak pemerintah untuk turun tangan.
Verdi membantah bahwa perjanjian upah yang disepakati pada 4 Maret menjadi pemicu PHK, dengan menyebut bahwa regulasi dan kenaikan harga perangko yang tidak mencukupi sebagai penyebab utama.
Namun, CEO DHL Tobias Meyer menyatakan bahwa perjanjian upah tersebut akan membebani perusahaan hingga 360 juta euro hingga 2026, yang menurutnya merupakan faktor utama dalam keputusan pemangkasan karyawan.
Sementara itu, CFO DHL Melanie Kreis menegaskan bahwa perusahaan tidak mengantisipasi adanya konflik dengan serikat pekerja terkait keputusan ini.
Baca Juga: Upaya DHL Express dalam Membangun Lingkungan Kerja Suportif dan Adaptif
Prospek Bisnis DHL di Tengah Perlambatan Industri Logistik
Sektor logistik diperkirakan akan mengalami perlambatan pertumbuhan laba tahun ini akibat melemahnya permintaan dan meredanya gangguan rantai pasok, menurut Parash Jain, Kepala Riset Transportasi dan Logistik Global HSBC.
Jain memperkirakan perusahaan transportasi akan mulai melakukan pemotongan biaya, sementara pertumbuhan perdagangan kontainer global dan pengangkutan udara diperkirakan akan turun setengahnya pada 2025.
Di sisi lain, CEO DHL Tobias Meyer menyatakan bahwa perusahaan tidak terlalu terpengaruh oleh keputusan Presiden AS Donald Trump yang menunda penghapusan aturan "de minimis", yaitu pengecualian bea masuk untuk paket bernilai rendah.
Baca Juga: Wuling Motors Gandeng DHL untuk Perkuat Ketersediaan Suku Cadang
DHL mencatatkan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) sebesar 5,89 miliar euro pada 2024, melampaui perkiraan analis yang memproyeksikan 5,81 miliar euro dalam konsensus yang disediakan perusahaan.
Namun, untuk 2025, perusahaan menargetkan laba operasional lebih dari 6 miliar euro, yang masih berada di bawah ekspektasi analis sebesar 6,29 miliar euro.
Proyeksi ini tidak mempertimbangkan dampak potensial dari perubahan kebijakan tarif atau perdagangan global.
DHL juga mempertahankan dividen sebesar 1,85 euro per saham untuk tahun 2024 serta meningkatkan program pembelian kembali saham dari 4 miliar euro menjadi 6 miliar euro, yang akan diperpanjang hingga 2026.