kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.464.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.269   -64,00   -0,42%
  • IDX 7.563   -78,87   -1,03%
  • KOMPAS100 1.175   -15,83   -1,33%
  • LQ45 939   -14,66   -1,54%
  • ISSI 228   -2,45   -1,06%
  • IDX30 484   -6,54   -1,33%
  • IDXHIDIV20 581   -8,51   -1,44%
  • IDX80 134   -1,93   -1,43%
  • IDXV30 142   -0,88   -0,62%
  • IDXQ30 162   -2,28   -1,40%

Adnoc Bakal Beli Perusahaan Jerman, Covestro Senilai US$ 13 Miliar


Rabu, 02 Oktober 2024 / 16:42 WIB
Adnoc Bakal Beli Perusahaan Jerman, Covestro Senilai US$ 13 Miliar
ILUSTRASI. An Emirati man is seen near the logo of ADNOC in Ruwais, United Arab Emirates May 14, 2018. REUTERS/Christopher Pike


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Perusahaan energi milik negara Abu Dhabi melakukan langkah global terbesarnya dengan mengakuisisi perusahaan pembuat bahan kimia utama di jantung Eropa. Kesepakatan ini akan membantunya melewati transisi energi.

Abu Dhabi National Oil Co (Adnoc) menawarkan hampir US$ 13 miliar untuk membeli Covestro AG dari Jerman. Ini akan menjadi akuisisi terbesar perusahaan Eropa di Timur Tengah. Pengambilalihan ini akan membuat Abu Dhabi National Oil memegang kendali atas perusahaan perintis yang memasok bahan untuk beberapa pembuat ponsel dan mobil paling terkemuka di dunia.

Ini dengan harapan bahwa permintaan untuk produk seperti plastik akan bertahan lebih bertahan lama dari minyak. "Kami berpikir sebagai investor strategis tidak untuk memikirkan dalam beberapa kuartal namun kami berpikira dalam beberapa tahun dan dekade," kata Khaled Salmeen, kepala bisnis hilir Adnoc yang memimpin negosiasi untuk kesepakatan itu dikutip Bloomberg

Baca Juga: Usai Jeda 3 Tahun, Saudi Aramco Kembali Terbitkan Obligasi Tahun Ini

Kesepakatan itu akan menjadi penanda bagi Adnoc dalam dorongannya untuk ekspansi global dan memberi pengaruh pada dunia. Di saat perusahaan ini menggunakan pendapatan besar dari penjualan minyak. Perusahaan tersebut ingin membeli aset gas alam dan bahan kimia serta berpartisipasi dalam proyek energi terbarukan di seluruh dunia. Nah dengan akuisisi Covestro menunjukkan kemampuan Adnoc untuk membayar sesuai dengan tujuan tersebut.

Akuisisi potensial tersebut terjadi lebih dari setahun setelah pembicaraan pertama kali dimulai. Di mana Adnoc menaikkan tawarannya hampir 13% dari tawaran awalnya. Perusahaan UEA tersebut juga mengatakan akan melindungi pekerjaan di Jerman dan mempertahankan strategi manajemen Covestro. Dewan manajemen dan pengawas perusahaan Jerman mendukung tawaran Adnoc.

Perubahan perusahaan

Hingga tahun 2016, Adnoc sebagian besar mengandalkan dan menghasilkan uang dengan mengirimkan minyak mentah ke Asia. Reputasinya yang buruk berubah ketika Kepala Eksekutif Sultan Al Jaber ditugaskan untuk membangun perusahaan yang akan menyaingi perusahaan minyak terbesar di dunia.

Enam tahun kemudian, Adnoc mengeluarkan anggaran sebesar US$ 150 miliar untuk mempercepat peningkatan kapasitas produksi minyak di dalam negeri dan memperluas bisnis terkait di luar negeri. Perusahaan ini juga membeli aset gas di AS dan Afrika dalam beberapa bulan terakhir, dan aktif membuat kesepakatan di bisnis energi di dunia.

Al Jaber juga melenturkan kekuatan finansial perusahaan dengan meningkatkan kapasitas produksi minyak UEA hingga hampir 5 juta barel per hari dan memutuskan untuk membangun pabrik produksi gas alam cair baru di negara tersebut. Bahan kimia merupakan bagian besar dari rencana ekspansi global.

Namun, siklus industri membuatnya rumit. Pembuat bahan kimia Eropa telah mengalami kombinasi dari kenaikan biaya energi dan permintaan konsumen yang merosot yang berdampak pada laba. "Teknologi dan rangkaian produk Covestro yang unik memberinya peluang yang lebih baik untuk mengikuti perubahan pasar," kata Salmeen.

Dirinya percaya, perusahaan dapat melewati siklus tersebut tanpa masalah. “Itu adalah realisasi yang jelas bahwa ada banyak nilai dalam perusahaan ini," terang dia. 

Itulah justifikasi atas tawaran Adnoc sebesar € 62 per saham, yang mewakili sekitar 54% premi atas penutupan Covestro pada 19 Juni 2023, hari perdagangan penuh terakhir sebelum Bloomberg News mengungkapkan pendekatan awal Adnoc. Saham perusahaan kimia Jerman saingannya BASF SE telah meningkat sekitar 6% dalam periode tersebut sementara Lanxess AG telah turun 11%.

Meskipun Covestro mengambil langkah tersebut yang masih memerlukan beberapa persetujuan regulasi, Adnoc telah berjuang untuk menutup transaksi lainnya. Perusahaan tersebut membatalkan tawaran untuk Braskem dari Brasil pada bulan Mei, dan pembicaraan dengan OMV AG dari Austria tentang penggabungan dua perusahaan kimia tempat mereka berdua memiliki saham telah ditunda karena pemilihan umum di negara Eropa tersebut. Salmeen mengatakan pada Selasa bahwa dalam pembicaraan dengan OMV.

Adnoc ingin menjadi kompetitif dalam berbagai aspek industri kimia dan kesepakatan Covestro akan memberinya kapasitas untuk polimer khusus yang sebelumnya tidak dimilikinya. “Covestro jelas merupakan salah satu pemimpin global,” kata Salmeen.  

Baca Juga: KTT Iklim Sepakati Dana Kompensasi

Selanjutnya: Bank Mandiri Telah Salurkan Kredit ke Sektor Manufaktur Rp 173,17 Triliun

Menarik Dibaca: Daftar Buah Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan, Ada 10 Pilihan!




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×