kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.317   20,00   0,12%
  • IDX 7.524   33,58   0,45%
  • KOMPAS100 1.071   8,67   0,82%
  • LQ45 796   0,06   0,01%
  • ISSI 254   0,67   0,26%
  • IDX30 411   0,65   0,16%
  • IDXHIDIV20 469   -0,62   -0,13%
  • IDX80 120   -0,15   -0,12%
  • IDXV30 124   -0,17   -0,14%
  • IDXQ30 131   -0,11   -0,08%

Raksasa Tambang Australia Fortescue Kantongi Pinjaman Hampir US$2 Miliar


Jumat, 08 Agustus 2025 / 07:40 WIB
Raksasa Tambang Australia Fortescue Kantongi Pinjaman Hampir US$2 Miliar
ILUSTRASI. FILE PHOTO: FILE PHOTO: The logo of Fortescue Metals Group adorns its headquarters in Perth, Australia. REUTERS/David Gray/File photo - S1BEUHYRDMAA/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Perusahaan tambang asal Australia Fortescue mengumumkan pada Jumat (8/8/2025) bahwa mereka telah mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi senilai 14,2 miliar yuan China (sekitar US$1,98 miliar) untuk mendukung rencana dekarbonisasi perusahaan.

Pada akhir Juli, Fortescue menyatakan akan memangkas dan membatalkan proyek hidrogen hijau di Australia maupun Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Laba Pinterest Meleset, Pertumbuhan Pengguna Gen Z dan AI Tertutup Sentimen Negatif

Perusahaan kini tengah menilai opsi pemanfaatan kembali aset dan lahan untuk Proyek Arizona Hydrogen serta Proyek PEM50 di Gladstone, Australia.

Fortescue memperkirakan akan mencatat rugi penurunan nilai sebelum pajak sekitar US$150 juta di paruh kedua tahun ini terkait investasi tersebut.

Unit Fortescue Energy sebelumnya menargetkan produksi 15 juta ton hidrogen hijau per tahun pada 2030, namun pada Juli 2024 mengakui target tersebut kemungkinan tidak tercapai.

Pinjaman terbaru ini melibatkan sejumlah bank besar dari China, Australia, dan internasional.

Baca Juga: Tesla Bubarkan Tim Superkomputer Dojo, Alihkan Fokus ke Proyek AI Lain

“Ketika Amerika Serikat mundur dari investasi di industri terbesar masa depan, China dan Fortescue justru memajukan teknologi hijau yang dibutuhkan untuk memimpin revolusi industri hijau global,” kata Andrew Forrest, Executive Chairman Fortescue.

Fortescue dikenal sebagai pemasok utama bijih besi ke China.

Selanjutnya: Pembiayaan Ganjal Proyek Panel Surya Koperasi Desa

Menarik Dibaca: Dorong Literasi Finansial Perempuan Rentan ala Bank DBS




TERBARU

[X]
×