kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Balik Piala Dunia 2022 Qatar, Ada Ribuan Tenaga Kerja Migran yang Jadi Korban


Sabtu, 19 November 2022 / 18:03 WIB
Di Balik Piala Dunia 2022 Qatar, Ada Ribuan Tenaga Kerja Migran yang Jadi Korban
ILUSTRASI. ?Kemeriahan Piala Dunia 2022 di Qatar harus "dibayar" dengan kesedihan dan kerugian bagi para tenaga kerja migran. REUTERS/Hamad I Mohammed


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - DOHA. Kemeriahan Piala Dunia 2022 di Qatar harus "dibayar" dengan kesedihan dan kerugian bagi para tenaga kerja migran. Data menunjukkan, ribuan pekerja migran telah meninggal di industri konstruksi Qatar sejak FIFA menetapkan Qatar sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2022.

Dilansir The Sporting News pada Jumat (18/11), pemerintah Qatar mengatakan jumlah kematian akibat pembangunan stadion hanya sedikit dan jumlah kematian secara keseluruhan di industri masih proporsional.

Menurut pemerintah Qatar, ada 47 kematian yang menimpa kalangan pekerja di lokasi pembangunan stadion Piala Dunia yang terjadi di antara tahun 2014 dan 2020. Akan tetapi, sumber lain tidak sepakat dan menyatakan angka kematian versi pemerintah Qatar tidak akurat. 

Baca Juga: Taruhan di Piala Dunia 2022 Diproyeksikan Tembus US$ 1,8 Miliar

The Guardian melaporkan pada Februari 2021, lebih dari 6.500 pekerja dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Langka telah meninggal di Qatar.

Sumber lain menyatakan, kemungkinan jumlah kematian pekerja migran di Qatar sebenarnya jauh lebih tinggi. Sebab, angka itu hanya mencakup dari negara India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Langka saja. Laporan tidak menyertakan pekerja migran dari negara-negara seperti Filipina dan Kenya yang juga memiliki jumlah tenaga kerja migran yang besar di negara tersebut.

Kematian yang terjadi tidak secara resmi dikaitkan dengan proyek atau area tertentu dari industri konstruksi di Qatar. Namun, kematian memang  terjadi sejak Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun 2010. Banyak proyek infrastruktur yang terus dibangun, seperti stadion, jalan raya, hotel, bandara baru, dan sistem transportasi umum.

Pada 2021, Amnesty International menuduh pemerintah Qatar telah menghubungkan kematian dengan penyebab alamiah, alih-alih mereka melakukan penyelidikan yang memadai mengenai penyebab kematian tenaga kerja migran akibat persiapan acara Piala Dunia.

Menurut laporan The Guardian, banyak pekerja migran meninggal akibat stres, serangan jantung, dan stroke akibat suhu tinggi di Qatar yang hampir terjadi sepanjang tahun.

Sejumlah kasus bunuh diri juga dilaporkan terjadi dengan anggapan bahwa beban kerja yang berat kemungkinan menjadi faktor penyebab kematian. Amnesty International juga mengklaim, semua penyebab kematian ini dicatat sebagai "penyebab alami" oleh pemerintah Qatar.

Mengapa Kematian di Qatar Melibatkan Pekerja Migran?

Dengan sejumlah infrastruktur yang perlu dibangun sebagai persiapan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Qatar gencar mempekerjakan ribuan pekerja migran untuk membantu pembangunan infrastruktur.

Baca Juga: FIFA dan Qatar Larang Penjualan Minuman Beralkohol di Dalam Stadion Piala Dunia 2022

Tujuh stadion dibangun "dadakan" untuk acara Piala Dunia, bandar penerbangan baru dibangun, jalan raya, dan sekitar 100 hotel juga telah dibangun. Area metropolitan baru juga muncul di sekitar Stadion Lusail yang akan menjadi stadion partai final Piala Dunia 2022.

Qatar mengatakan, sekitar 30.000 pekerja asing telah dipekerjakan hanya untuk membangun stadion saja, kebanyakan jumlah tersebut dari negara Bangladesh, India, Nepal, dan Filipina.

Menurut The Guardian, pemerintah Qatar meyakini bahwa 6.500 kematian di seluruh industri konstruksinya antara tahun 2010 dan 2020 sebanding dengan ukuran tenaga kerja migran negara tersebut. Angka ini juga termasuk pekerja bisnis yang meninggal karena sebab alami setelah tinggal di Qatar selama bertahun-tahun.

Pemerintah juga menunjukkan, sejak 2017 telah memperkenalkan langkah-langkah untuk melindungi pekerja asing melakukan pekerjaannya dalam cuaca yang sangat panas, membatasi jam kerja mereka, dan memperbaiki kondisi di kamp pekerja.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×