Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MUMBAI. Impor emas oleh India diprediksi akan rebound pada paruh kedua tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh miliarder perhiasan TS Kalyanaraman.
Dia juga berpendapat, kenaikan tingkat impor emas itu akan dipicu oleh langkah pemerintah yang melonggarkan pelarangan impor atas emas. Pasalnya, adanya pelarangan impor menyebabkan perusahaan perhiasan kecil kesulitan mendapatkan bahan mentah. Kondisi itu yang mendorong terjadinya penyelundupan.
Seperti yang diketahui, Perdana Menteri India Manmohan Singh menaikkan pajak impor emas sebesar tiga kali lipat dari tahun lalu dan memperketat persyaratan pembiayaan. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mengatasi defisit neraca perdagangan dan mengangkat kembali nilai mata uang rupe.
Di sisi lain, festival dan musim pernikahan di India akan mendongkrak permintaan si kuning.
Kalyanaraman yang merupakan Direktur Kalyan Jewellers Ltd juga menjelaskan, peningkatan impor sejak pertengahan tahun ini akan mendorong nilai pengiriman emas dari luar negeri. Bahkan, nilainya bisa menyamai posisi nilai impor tahun lalu sebesar 825 metrik ton.
"Impor emas akan melambat hingga Juni. Setelah itu, trennya akan berbalik dan tingkat impor akan berakhir sama dengan tahun lalu," jelas Ramesh Kalyanaraman, executive director yang juga merupakan putra dari TS Kalyanaraman.
Diprediksi, adanya rebound pada permintaan emas di India akan membantu mempertahankan kenaikan harga emas tahun ini. Meski demikian, sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc dan Societe General SA memprediksi harga emas akan jatuh di bawah US$ 1.000 per troy ounce pada akhir tahun nanti.
Catatan saja, berdasarkan data World Gold Council, posisi India sebagai negara importir emas terbesar dunia diambil oleh China pada tahun lalu. Pasalnya, tingkat impor emas India anjlok 57% menjadi 205 ton pada enam bulan yang berakhir Desember dibanding tahun sebelumnya.