CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Di Laut China Selatan, Penjaga Pantai Malaysia tembak nelayan Vietnam


Senin, 17 Agustus 2020 / 17:11 WIB
Di Laut China Selatan, Penjaga Pantai Malaysia tembak nelayan Vietnam
ILUSTRASI. Para pekerja mengibarkan bendera Malaysia menjelang perayaan 62 tahun kemerdekaan negara itu pada 31 Agustus di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Juli 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia mengatakan pada Senin (17/8), seorang nelayan Vietnam meninggal karena luka tembak setelah konfrontasi pecah ketika Penjaga Pantai negeri jiran berusaha memeriksa dua kapal yang mereka yakini menangkap ikan secara ilegal.

Mengutip Reuters, dalam sebuah pernyataan, Badan Penegakan Maritim Malaysia menyatakan, 19 nelayan Vietnam berada di atas kapal dan melempari kapal Penjaga Pantai Malaysia dengan benda keras serta barang yang mudah terbakar, sebelum akhirnya menabraknya.

Pernyataan itu menyebutkan, insiden tersebut terjadi di perairan lepas Negara Bagian Kelantan dan petugas Penjaga Pantai Malaysia di atas kapal menanggapi "serangan" dengan menembak untuk membela diri, melukai satu orang yang kemudian meninggal.

Baca Juga: Laut China Selatan memanas, ASEAN berkomitemen terus jadi lokomotif bagi perdamaian

Sebanyak 18 awak kapal nelayan Vietnam lainnya ditahan dan akan diselidiki atas berbagai pelanggaran. Termasuk, penangkapan ikan ilegal, masuk perairan Malaysia secara ilegal, dan percobaan pembunuhan, menurut Badan Penegakan Maritim Malaysia.

Negara-negara yang berbatasan dengan Laut China Selatan sering terlibat dalam sengketa hak penangkapan ikan, yang terkadang berubah menjadi kekerasan. Kementerian Luar Negeri Vietnam tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×