CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Di Brazil ada dugaan vaksin Covid-19 ditukar dengan emas ilegal


Kamis, 15 April 2021 / 07:20 WIB
Di Brazil ada dugaan vaksin Covid-19 ditukar dengan emas ilegal
ILUSTRASI. Brasil sedang menyelidiki laporan bahwa emas yang ditambang secara ilegal telah dipertukarkan dengan vaksin Covid-19 di cagar alam Yanomami.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BRASILIA. Kantor kejaksaan Brasil mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu (14/4/2021), jaksa federal di negara bagian Roraima, sedang menyelidiki laporan bahwa emas yang ditambang secara ilegal telah dipertukarkan dengan vaksin Covid-19 di cagar alam Yanomami.

Melansir Reuters, para pemimpin suku di wilayah Amazon telah mengeluhkan kesepakatan tersebut. Jaksa penuntut mengatakan, mereka akan menyelidiki laporan tersebut sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap pengalihan suntikan vaksin yang ditujukan untuk masyarakat adat.

Brasil saat ini mengalami salah satu gelombang terburuk pandemi virus corona yang diderita negara mana pun, dan penduduk aslinya termasuk yang paling rentan.

Asosiasi Hutukara, yang mewakili masyarakat Yanomami, melaporkan masalah tersebut kepada jaksa dengan dukungan dari Instituto Socioambiental, sebuah organisasi non-pemerintah.

Baca Juga: Kasus Covid-19 harian di India sentuh rekor tertinggi, ini penyebabnya

Asosiasi tersebut mengatakan seorang petugas kesehatan di distrik Homoxi memberikan vaksin Covid-19 kepada penambang ilegal dengan imbalan emas. Petugas tersebut juga menjual bensin dan generator kepada para penambang untuk mendapatkan emas, kata asosiasi tersebut.

"Suku Yanomami telah lama mengeluh bahwa bahan dan obat-obatan yang ditujukan untuk kesehatan masyarakat adat dialihkan ke penambang liar," kata Dário Kopenawa Ianomâmi dari Hutukara dalam sebuah surat yang menguraikan keluhan resmi yang dikirim ke jaksa dan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Ritual di Sungai Gangga picu lonjakan kasus Covid-19 harian tertinggi di India

Kasus lain melibatkan petugas kesehatan terpisah yang bertemu penambang di malam hari dan memberi mereka obat-obatan dengan imbalan emas, kata asosiasi itu.

Kementerian Kesehatan mengatakan menerima surat itu pada 5 April dan berjanji akan melakukan penyelidikan.

Selanjutnya: WHO: Kita berada di titik kritis pandemi sekarang



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×