kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Tengah Invasi Rusia, Ukraina Kenang Pengusiran Paksa Etnis Tatar Krimea


Kamis, 19 Mei 2022 / 08:09 WIB
Di Tengah Invasi Rusia, Ukraina Kenang Pengusiran Paksa Etnis Tatar Krimea
ILUSTRASI. Orang-orang memegang poster dan bendera nasional mengusung solidaritas dengan Ukraina setelah invasi Rusia, di Jantar Mantar di New Delhi, India, Minggu (6/3/2022). Di Tengah Invasi Rusia, Ukraina Kenang Pengusiran Paksa Etnis Tatar Crimea


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Pada April 2017, ICJ mengeluarkan perintah yang mengharuskan Rusia untuk “menahan diri dari mempertahankan atau memaksakan pembatasan pada kemampuan komunitas Tatar Krimea untuk melestarikan lembaga perwakilannya, termasuk Mejlis” dan untuk “memastikan ketersediaan pendidikan dalam bahasa Ukraina.” 

Namun Moskow mengabaikan perintah tersebut dan melanjutkan penindasan terhadap para pemimpin Tatar Krimea. Nariman Dzhelyal, Wakil Ketua Pertama Mejelis, telah ditahan dan ditangkap atas tuduhan palsu setelah partisipasinya dalam KTT Platform Krimea Internasional.

Baca Juga: Berusaha Jauhkan India dari Rusia, AS Bersedia Siapkan Paket Bantuan Militer

“Tekanan terhadap Tatar Krimea semakin kuat setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, administrasi pendudukannya di Krimea mulai bertindak bahkan dengan cara yang lebih kasar dan kejam,” tegas Vasyl Hamianin. 

Sejak 24 Februari 2022, 18 orang Tatar Krimea dituduh untuk kasus yang tidak masuk akal dan divonis hingga 19 tahun penjara. Dan baru-baru ini lima orang anggota kelompok hak asasi manusia Solidaritas Krimea dijatuhi hukuman 12-14 tahun penjara.

Bangsa Ukraina meminta solidaritas utuh dari bangsa Indonesia terhadap tindakan genosida dan persekusi terhadap etnis Muslim Tatar Krimea yang dulu dilakukan rejim komunis Uni Sovyet dan kini diulang oleh Federasi Rusia.  




TERBARU

[X]
×